Orang Dewasa Juga Butuh Main

Sari RomauliS

Dok.Wikihow

Agustus adalah bulannya perlombaan. Lomba-lomba untuk memeringati Kemerdekaan Indonesia berkembang tiap zaman. Kami membuat lalu mengikuti banyak perlombaan di SD Tenera seperti fashion show, gerak lagu dengan tema kemerdekaan, membuat poster, dan lain sebagainya.

Murid-murid SD Tenera meramaikan tiap lomba dengan semangat dan gembira karena ada hadiah yang menanti mereka. Setelah selesai lomba, kami menikmati bubur kacang hijau buatkan Bu Linda, pelayan sekolah. Bubur Bu Linda sangat lezat.

Setelah anak-anak pulang sekolah giliran bapak ibu guru yang bersenang-senang. Kami berlomba menggiring bola menggunakan terong yang diikat di pinggang. Perlombaan itu benar–benar melatih otot kaki yang sudah jarang jalan jauh.

Tidak ada perbedaan besar antara anak-anak dan para guru saat mengikuti lomba. Ada saja yang iseng maupun berbuat curang agar memenangkan perlombaan. Kelompok kami sampai garis finish terlebih dahulu, paling cepat menggiring bola tetapi setelah dicek, bola yang kami giring kurang satu karena disembunyikan kelompak lain.

Perlombaan selanjutnya, tebak gambar, kami membayangkan apa yang digambar teman di punggung kita lalu menebaknya dengan lantang. Tidak ada yang mampu menebak dengan sempurna karena banyak teman yang sengaja menggambar tidak sesuai petunjuk. Tujuannya jelas, buat seru-seruan sekaligus membuat kelucuan.

Dari kegiatan ini, saya sadar ternyata orang dewasa juga butuh bermain, melupakan sejenak kesibukan dan masalah sehari-hari.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sekolah