Martua Manurung
Memancing adalah segalanya bagi saya saat duduk di bangku Sekolah Dasar. Saya selalu memikirkan memancing setiap hari. Bahkan lebih mengutamakan membenahi peralatan pancing daripada kelengkapan sekolah. Saya lupa segalanya.
Saya berangkat dari rumah bawa pancing lalu belok menuju sungai. Dengan kata lain bolos. Saya melihat sungai itu seperti surga. Saya bebas dari belenggu dengan menelusuri sungai yang di tiap sisinya ditumbuhi banyak pohon sehingga bisa berteduh.
Saya di sungai sampai pelajaran sekolah berakhir lalu pulang ke rumah. Saya ganti pakaian seolah-olah dari sekolah. Saya sering melakukan itu. Namun saat beranjak SMP saya berubah karena merasa banyak ketinggalan pelajaran sekolah dari teman-teman. Saya harus mengejar mereka.
Alat pancing saya pensiunkan. saya kembali semangat ke sekolah, bertemu lalu bermain dengan teman-teman di SMP. Makin dewasa, pertemanan meluas dan saya semakin senang berkawan. Saya juga senang bersaing dengan teman-teman sampai akhirnya saya mulai benci memancing sampai sekarang ini.
Genre: Nonfiksi
Tema: Memori