Anggap Tanaman Seperti Pacar Biar Bakoh

Teguh Budi Utomo

Musim Covid-19 ini sering bikin galau. Enggak bisa sering kumpul, dilarang mudik, dan larangan lain. Tapi syukurlah kami bisa mengatasi galau gara-gara pandemi dengan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik. Kegiatan itu adalah hobi terbaruku, walau masih sangat sederhana tapi setidaknya ini mampu membuang suntuk dan membuat semangat dalam menjalani hari-hari seperti sekarang.

Wikipedia

Ada kepuasan tersendiri saat melihat air dalam sistem hidroponik mengalir tanpa adanya kebocoran. Ada kepuasan ketika melihat semaian tanaman tumbuh dengan sempurna. Momen memindahkan tanaman ke dalam sistem hidroponik yang penuh ketelitian dan hati-hati juga sangat nikmat. Kepuasan itu tidak dapat dibeli dengan apapun. Seru sekali.

Hasilnya belum terlalu banyak tapi cukup untuk dikonsumsi sendiri. Aku memilih hidroponik sebagai metode berkebunku karena hemat tempat dan tenaga. Jujur, untuk mengolah lahan dengan sistem mencangkul pinggangku tidak sekokoh bapakku. Baru mencangkul satu meter aja, istirahatnya lebih dari tiga kali. Nah dengan berhidroponik punggungku jauh lebih aman. Tapi memang dibutuhkan ketelatenan dan keseriusan dalam memelihara tanaman.

Yah anggap saja tanaman itu seperti pacar sendiri, harus diperhatikan setiap hari biar enggak ngambek. Ini juga menjadi langkah jitu untuk membunuh kejenuhan saat kita di rumah aja. Yakin deh pulang kerja meilhat sayuran yang hijau berjajar rapi di sistem hidroponik pasti akan menghilangkan kesuntukan.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19