Antimalas-Malas Club Gaya Anak SD Tenera

Julvian Timothy Hutahaean

Corona melenyapkan semua keseruan anak Sekolah Dasar (SD). Kami harus belajar dari rumah, tidak bisa bermain bersama-sama lagi. Pokoknya semua hanya boleh dilakukan di rumah. Di rumah saja itu sebenarnya enggak enak tapi saya selalu berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, biar lebih berguna begitu.

instagram.com/ana_oncina

Anak SD sering disepelekan di musim Corona ini. Saya sempat dikatain “anak kecil bisa apa sih?” atau omongan jahat macam “anak SD pasti kerjaannya cuma main dan merepotkan orang tua saja saat di rumah” sama orang-orang yang lebih tua. Saya tidak menjawab ejekan itu dengan marah. Saya jawan dengan membantu orang tua menyapu rumah, merapikan tempat tidur, menyiram tanaman, dan menanam bayam. Saya juga pernah bereksperimen, ya biar di rumah lebih berguna.

Pada suatu siang mama saya memotong buah semangka. Tiba-tiba saya mendapat ide menanam biji semangka tersebut dengan cara yang tidak biasa. Saya menggunakan karpet telur berisi diisi tanah sebagai media tanamnya. Ketika melihat apa yang saya lakukan, keluarga saya kaget. Kakak saya juga meragukannya.

Biji semangka itu saya siram pagi dan sore. Pada hari ke-7, biji semangkanya tumbuh. Wah betapa senangnya karena tanaman yang saya rawat tumbuh segar. Mama saya ketika melihat biji semangka itu langsung memuji. Kakak yang awalnya meremehkan juga ikut memuji. Sekarang saya sudah memindahkan biji semangka itu ke kebun di pekarangan rumah dan menyiramnya biar tumbuh lebih besar.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19