Ayam pun Berjoget di Konser Kami

Kukuruyuk…Kukuruyuk…Kukuruyuk..

Kokok ayam membangunkan tidurku. Aku betulkan wajah yang compang-camping dihantam bantal lalu melihat jam dinding. Sudah jam lima pagi ternyata, tanda aku harus bergabung bersama keluargaku untuk doa pagi. Setelah selesai, kami membagi tugas. Bapak mengisi bak mandi, ibu memasak, sedangkan aku bersama adik mencuci piring. Setelah beres baru kami sarapan bersama dan saat kedua orang tuaku bersiap berangkat kerja aku ajak adikku kerja praktis menyapu rumah.

Ilustrasi (Dok. Club Lembah)

Usai dalam rumah beres, kami menyapu halaman agar enak dipandang lalu kami berjemur di atas tikar yang aku siapkan. Kami menelungkupkan badan tanpa memakai baju, tapi pakai celana kok. Sekitar pukul 11.00 WIB aku mengajak adikku melihat ayam peliharaan kami. Aku mengambil dedak lalu mencampurkannya dengan air untuk makan ayam peliharaan kami. Ada sekitar 20 ayam yang kami pelihara di belakang rumah.

Adikku bernama Yos. Dia sungguh penurut dan punya menyukai apa yang aku sukai. Siang itu aku ajak dia membuat alat musik, Yos langsung setuju. “Yos ambilkan empat kaleng di gudang untuk dibuat drum, ayo kita konser,” ajakku. Secepat kilat dia ke gudang mengambil empat kaleng bekas yang aku suruh. Selain empat kaleng itu Yos juga mengambil satu galon kosong dari dalam rumah. Katanya untuk dipukul seperti gendang. Empat kaleng itu aku isi batu-batu kecil lalu membuat pemukul dari bambu yang ujungnya diberi karet.

Selanjutnya kami bernyanyi dengan riang gembira. Yos menabuh galon sedangkan aku menggoyangkan kaleng berisi batu kecil. Kami mulai bernyanyi “Lihat Kebunku” dengan suara musik ‘deng deng deng’ bercampur ‘srik srik srik’. Gaduhnya suara konser kami mengundang anak-anak tetangga ke tempat kami. Mereka pun bergabung dengan kami, bernyanyi gembira sambil berjoget pinggul dan bersiul.

Kegaduhan kami tidak hanya mengundang manusia tapi juga binatang. Saat sedang asyik ikut joget, tanganku dipatuk ayam peliharaan bernama Bangkok. Dia spesies paling gagah dari puluhan ayam peliharaanku. Karena dipatuk aku kaget lalu tidak sengaja menggoyangan kaleng lebih keras. Eh, Bangkok tiba-tiba berputar 360 derajat seperti menari. Teman-temanku tertawa melihat Bangkok lalu menyuruhku menggoyangkan kaleng lebih keras lagi. Bangkok berputar lagi seperti tadi. Kami ulangi terus sampai Bangkok akhirnya duduk kelelahan.



Genre:

Tema: