Badanku Mirip Robot

Yunita

Covid-19 makin merajalela. Hampir semua negara sudah disamperin Corona termasuk Indonesia. Puji Tuhan Corona tidak tahu jalan ke Agricinal. Tapi meski tidak ada yang kena Corona kami berjaga-jaga dan waspada. Sekolah diliburkan dan kami menjaga kesehatan dengan makan-makanan bergizi. Kami juga jaga jarak banget biar Coronanya tetap buta peta ke Agricinal.

Dok Wikihow

Setiap hari mamaku mengingatkan agar makan di rumah saja. Tiap hari mama masak menu bergizi lalu minta kami tidak menyisakan makanan. Lahap sekali aku makan masakan mama sampai tidak sadar badanku sudah mirip robot yang dilempar tangki baja: tidak jelas bentuknya. Itulah aku sekarang, manusia robot yang kebanyakan batrai sampai konslet karena kebanyakan makan di rumah.

Tubuh memang harus bayak makan saat Corona begini. Setelah melahap masakan mama, aku memburu pepaya di sekitar rumah. Katanya buah pepaya bisa bikin kulit bercahaya, jadi aku banyak makan buah pepaya tiap sore. Makin merobotlah badan, tak muat lagi baju-bajuku. Setiap hari aku juga membersihkan rumah, pernah aku semprot pakai oli biar Corona tidak bisa masuk. Eh, jangankan Corona, aku saja jadi tidak betah karena rumahku jadi licin karena oli. Kena marah deh.

Selain makan banyak kita juga harus olahraga biar sehat. Jadinya aku olahraga setiap hari, bukan lari atau main bola tapi di Tik-Tok saja geraknya. Lumayan bikin keringatan dan aku yakin badanku sehat.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19