Bang Bowo Sang Buaya

Wenny Agustina Manurung

Istimewa

Saat selesai ulangan semua siswa dan guru libur. Saya pergi ke Bengkulu bersama sepupu-sepupu. Di Bengkulu kami kami naik kapal sampai lupa waktu. Mau pulang ke rumah sudah kesorean, jadi kami meninap di hotel. Di hotel kami naik tangga lift. Pertama naik lift saya dibuat jantungan pas bergerak. Eh tapi lama-lama ternyata tidak ada rasa.

Di hotelnya ada kolam renang yang besar. Airnya biru seperti laut. Setelah ganti baju dan makan kami langsung cebur ke kolam renang. Kami tertawa karena senang. Keesokan paginya kami kedinginan karena ada AC di kamar. Saya pakai jaket dan selimut biar tidak kedingingan. Tapi syukurlah pas lagi dingin-dinginnya itu saya dibangunkan karena mau sarapan pagi.

Sesudah sarapan pagi kami berenang lagi di kolam renang. Aku lomba lompat jauh sama Kak Widya, Bang Bowo, dan Yessy. Habis itu kami singgah ke Pantai Panjang makan es krim lalu minum air kelapa. Selesai minum air kelapa kami naik delaman ke rumah sepupuku itu untuk menginap di sana. Tidurku nyenyak sekali karena tidak dingin.

Pagi datang, kami ke hotel lagi. Ye….ye…ye…senang sekali kami karena bisa berenang lagi. Kami berenang di kedalaman satu meter kemudian kami ke tempat yang lebih dangkal. Kami main buaya-buayaan. Satu orang jadi buaya berlari menangkap kami di dalam air. Makanya kami main di kolam dangkal biar bisa lari sedikit-sedikit.

Bang Bowo jadi Sang Buaya. Dia yang tertangkap boleh ditolong selama Sang Buaya tidak menangkap tangan atau bahu kita. Aku tertangkap pertama tetapi ditolong Kakakku. Kemudian gantian, Kakakku yang tertangkap lalu aku tolong.

Kakak sepupuku ditangkap Bang Bowo. Aku, Kak Widya, dan Yessy datang menolong. Kakak lepas tapi malah Yessy yang gantian tertangkap. Kami menolongnya tapi aku tertangkap lagi. Demikian mainnya, gantian yang tertangkap begitu seterusnys.

Akhirnya kami tidak ada yang tertangkap lagi karena Bang Bowo sebagai buaya pergi. Eh ternyata Bang Bowo pura-pura pergi, dia masuk ke kolam lagi lalu dengan cekatan menangkap Ezra. Tapi karena sudah bosan kami tidak menolongnya.

Wenny Agustina Manurung
SD Tenera



Genre:

Tema: