Buku Ajaib yang Mempesona

Keyza Aprilia Silitonga

Dok.Wallpaperflare

Teng.. Teng.. Teng..

Lonceng berbunyi tiga kali menandakan bahwa siswa diperbolehkan untuk pulang. Kami berhamburan menuju pintu kelas. Saat dalam perjalanan aku menemukan sebuah buku yang tergeletak di jalan. Sampul buku berukuran sedang namun tebal itu berwarna oranye. Aku mengambil buku tersebut. 

Sampulnya terlihat unik, ada ukiran daun yang cantik. Aku buka isinya, kosong. Aku bawa pulang buku itu, bisa jadi akan berguna nantinya. Setiba di rumah aku simpan buku temuan itu di rak buku.

Keesokan harinya di sekolah tiba-tiba guru Bahasa Indonesia memberi ulangan mendadak. Aku panik karena buku ulanganku tak ada dalam tas. Kepanikan berubah menjadi keanehan karena dalam tasku hanya ada sebuah buku, berwarna oranye yang tebal. Bagaimana bisa? Aku yakin betul buku tersebut ku simpan di rak buku, pikirku keheranan.

Aku melupakan kejadian tersebut ketika sampai rumah, Saat aku dan adik sedang bermain di halaman, terdengar letupan keras dari dalam rumahku. Kami bergegas masuk rumah, namun baru sampi depan pintu api nyaris membakar kami.

Tangis adikku bercampur dengan teriakan warga yang bergegas memadamkan api. Setelah aoi bisa dikendalikan, kami memberanikan diri menatap rumah penuh kenangan itu. Buku dan seluruh mainan kami habis terbakar. Tapi di sana masih ada satu buku yang selamat. Buku oranye itu utuh. Untuk kedua kalinya aku dibuat heran olehnya. Sepertinya buku itu punya kekuatan magis.

Sejak kejadian itu semua pelajaran penting di sekolah aku tulis di buku ajaib itu. Aku juga  menggunakan buku itu untuk belajar. Muncul keajaiban lain, buku itu bisa menjadi layar monitor yang menjelaskan catatan pelajaran yang sudah aku catat disana layaknya video. Aku sungguh senang dan semakin semangat belajar. Buku itu selalu ku bawa ke mana-mana namun tidak pernah aku tunjukkan kepada orang lain selain Alia sahabatku.

Saat kenaikan kelas aku dikejutkan dengan pembagian juara kelas. Ya, aku mendapat peringkat pertama. Teman-teman heran karena aku yang dulunya dikenal sebagai siswa biasa dan tak pernah mendapat peringkat kini tiba-tiba mendapat juara satu. Alia sahabatku pun iri kepadaku. Dia mulai menjauhiku.

Semester baru kelas VIII dimulai. Walau kini hubunganku dengan Alia mulai renggang tapi aku terus berusaha bertegur sapa padanya. Hingga suatu hari buku ajaib itu hilang dari dalam tasku. Aku begitu panik dan kebingungan mencarinya. Aku cari di setiap sudut kelas dan rumah tapi tak aku temukan juga..Sudah seminggu buku itu menghilang. Tiba-tiba Alia menghampiriku di kelas. Dia menjulurkan tangannya dan memberikan buku ajaib itu padaku. 

“Jasmine, ini buku yang kamu cari kan? Ini aku kembalikan.” Ucap Alia dengan nada sedih. “Bagaimana buku ini bisa denganmu? Ahh.. terima kasih Alia, aku senang sekali buku ini bisa kembali.” ucapku kembali sambil memeluk buku ajaib itu dengan erat.

“Sebenarnya.. aku yang mengambilnya dari tas mu beberapa hari yang lalu.” Alia menundukkan kepalanya malu.

Alia yang selalu peringkat dua selalu berjuang keras belajar untuk menjadi yang terbaik tidak terima aku menyalipnya dengan cara curang. Dia mengambil buku ajaib itu lalu mencoba mencari tahu apa yang ada di dalamnya sehingga membuatku bisa menjadi juara.

“Namun ternyata isinya kosong. Yang ada hanya tulisan ini,” cerita Alia sambil menunjukkan tulisan yang ada pada  buku tersebut. Aku membacanya secara perlahan.

Kita hanya bisa pintar dengan usaha kita sendiri



Genre: Fiksi

Tema: Cerpen