Aji Bayu Kusuma
Semester kemarin kelas tiga SMA Tenera dapat jatah libur tiga minggu. Libur minggu pertama cukup menyenangkan. Saya sangat senang. Namun, saat masuk minggu ke-2, suntuk datang sehingga saya memutuskan membantu orangtua bekerja memanen sawit dan menyemprot ilalang di kebun orang lain.
Saya mendapat uang dari pekerjaan tersebut. Saya jadi malas sekolah karena sudah mampu mencari uang. Namun, tanggung juga jika keluar dari sekolah karena sudah kelas tiga.
Suatu hari saya jatuh dari sepeda motor ketika pergi ke kebun. Waktu itu intensitas hujan cukup tinggi sehingga jalan yang masih tanah merah itu licin bukan main. Motor tetap tergelincir meski saya sudah mengurangi kecepatan. Saya tambah jengkel karena racun yang sudah menempel pada tumbuhan bersih karena hujan. Sia-sia pekerjaan saya.
Hari libur selalu saya manfaatkan untuk mencari uang membantu orangtua. Setiap hari harus bangun pagi lalu ke ladang: kerja, kerja, dan kerja.
Beberapa hari sebelum libur sekolah berakhir saya pamitan ke orangtua kembali ke Agricinal. Orangtua tidak tinggal di Agricinal lagi sehingga saya tinggal bersama guru sekolah yang bernama Pak Maryono di sana. Saya sendiri menambah waktu libur selama tiga hari karena harus menghadiri wisuda mbak di Bengkulu. Saya masuk kembali hari Kamis dan semua guru bertanya kenapa saya menambah hari liburan. Jawabannya ada di cerita ini.
Genre: Nonfiksi
Tema: Liburan