Doni Vernando
Saat itu aku sedang mengikuti tes Sekolah Tenera di Bengkulu Utara. Sekolah swasta yang dinaungi Yayasan Tenera itu luar biasa. Letaknya di dalam perkebunan sawit PT AGRICINAL tetapi fasilitas Tenera komplit. Mereka punya alat musik modern dan tradisional yang lengkap . Perlengkapan olahraga tidak kalah komplit.
Rasa takjub itu bertambah ketika aku melihat seorang perempuan di tempat tes. Tubuhku beku melihat perempuan itu, hanya mata yang bisa bergerak mengikuti gerak-geriknya. Barangkali itulah yang disebut cinta pada pandangan pertama.Setelah bisa mengatur napas, aku mengajaknya kenalan. Namanya Mistinurasih.
Aku beranikan mengiriminya pesan. Sebenarnya alasan saja sih biar mengenalnya lebih dalam lagi dan ternyata chat dibalas.
Balasan darinya membuatku jungkir balik di kasur hehehehe. Topik obrolan berkembang, dari hal umum ke kehidupan pribadi. Kami baru saja bertemu tetapi seperti tidak ada sekat ketika saling cerita kehidupan masing-masing.
Pagi hari kami bertemu lagi di sekolah. Wajahku memerah, dia salah tingkah. Kami makin dekat dari hari ke hari lalu pacaran. Kami dihadang banyak masalah dan rintangan selama pacaran. Hanya kedewaaan berpikir dan bersikap yang bisa membuat kami bertahan. Tiap masalah menjadi berkah lalu tanpa menunda lagi aku melamarnya.
Bahagia hatiku ketika hari yang kami tunggu datang. Hari di mana para saksi meneriakkan kata ‘SAH’ di hadapan kami. Aku gagal menahan tangis ketika kata it uterus menggaung dalam telinga. Inilah sepenggal kisah cinta yang dipertemukan di Tenera.
Genre: Nonfiksi
Tema: Sekolah