Jefri Fernando Purba
Setiap pagi aku bangun jam lima, lebih cepat dari biasanya. Entah kenapa selama pandemi ini aku malah lebih cepat bangun daripada biasanya. Setelah bangun aku langsung main game, Mobile Legend.
Begitu matahari naik, aku bergegas mandi lalu sarapan. Sambil mengelus perut yang kekenyangan aku mengerjakan tumpukkan tugas sekolah. Kepalaku berasap usai mengerjakan tugas itu. Biar dingin, aku sempatkan bermain musik seperti gitar dan kibor sambil bernyanyi. Walau suaraku jelek entah kenapa aku sangat menikmatinya. Bagiku musik sudah menjadi bagian hidupku.
Di siang hari aku beres-beres rumah. Membantu mencuci piring. Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa laki-laki sebaiknya tidak mencuci piring melainkan perempuan. Namun itu tidak masalah ,karena bagiku perempuan dan laki-laki itu sama saja.
Aku juga menyempatkan jalan-jalan di Youtube. Sampai aku bertemu kanal yang cukup seru dan mendebarkan. Kalau enggak salah Nessi Judge namanya. Isinya konten berbau mistis dan teori konspirasi. Gila, aku suka banget konten itu, benar-benar menegangkan. Kepalaku berasap dua kali lebih tebal daripada mengerjakan tugas sekolah.
Untuk mengembalikan kondisi kepalaku seperti biasa, aku pergi memancing bersama kakek. Kami memancing di kolam belakang rumah yang cukup besar. Tapi ikannya sukar ditangkap. Kakekku sampai memasang tajur untuk menangkap mereka. Tajur itu sempat hilang, entah dibawa kerbau yang sering bermain di sekitar kolam atau ada manusia yang mencurinya, kami tidak pernah tahu.
Aku pun tidak pernah berusaha mencari tahu karena begitu membayangkan apa yang terjadi, bayangan konspirasi terus muncul dalam kepalaku. Lebih baik aku tidak tahu apa yang terjadi dengan tajur itu lalu melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Genre: Nonfiksi
Tema: Covid-19