Daripada Ngerumpi Mending Berkebun

Jojor Silalahi

Sejujurnya, saya sangat takut pada virus covid-19 ini, apalagi banyak media sosial memberitakan betapa menakutkannya virus ini. Membayangkannya saja ngeri sekali. Banyak berita yang melaporkan bahwa di Amerika, Italia, dan negara lainnya tingkat kematian karena covid-19 sangat tinggi sampai-sampai jenazah pasien covid-19 dikuburkan secara masal dengan ditumpuk bertingkat-tingkat di suatu lahan kosong. Betapa sedihnya keluarga dan jenazah covid-19 tersebut, tidak dapat dimakamkan secara layaknya pemakaman biasa. Saking takutnya, saya jadi rajin berdoa dan bernyanyi lagu-lagu rohani.

Dok Wikihow

Sebagai seorang ibu rumah tangga saya mulai membuka mata, telinga, dan pikiran. Kita harus bertahan hidup di tengah Covid dengan tidak berhenti berbagi kebaikan. Biar rasa takut saya itu berkurang harus ada kegiatan yang positif. Saya memiliki sedikit keterampilan dalam menjahit dan saya pikir bisa sangat bermanfaat di masa sekarang ini. Saya meminta kain perca kepada tukang jahit lalu mulai membuat masker. Lumayan lah menghemat uang pengeluaran.

Saya juga melakukan berbagai kegiatan selain menjahit. Saya belajar memasak kue dan mencoba berbagai resep hidangan untuk makanan keluarga. Saya coba resep membuat bandrek jahe merah yang saya tanam di pekarangan rumah. Kalau membeli jahe sekarang harganya mahal, bisa mencapai Rp60 ribu per kilo. Saya membuat bandrek karena bagus menjaga imunitas. Jajanan yang saya masak dibagi ke tetangga. Lalu aku dan tetanggaku sering berkebun dan berbagi berbagai bibit tanaman, seperti lengkuas, jahe, serai, kunyit, sayuran, dan bunga.

Kami mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kami tergerak untuk bersih-bersih lingkungan, apalagi jika melihat tetangga membersihkan lingkungan rumahnya membuat kami tak mau kalah, ikut membersihkan rumah sendiri. Kalau satu berkebun, maka yang lain ikut berkebun juga. Satu lorong perumahan kami menjadi bersih dan memiliki kebun yang indah.

Itulah contoh kekompakan di antara kami yang bertetangga ini. Sebelum Covid-19, kami sering berkumpul untuk ngerumpi hehe namun sekarang kumpul untuk bersih-bersih lingkungan rumah. Wah… ternyata ada hal positif yang berubah diantara kami ya selama masa pandemi Covid-19 ini.

Saya juga mendapat kegiatan baru pada massa pandemi Covid-19 ini. Tiba-tiba saja saya ditunjuk menjadi koordinator Satgas Covid di area perumahan staf. Setiap bidang memiliki koordinatornya masing-masing. Kegiatan yang kami lakukan sebagai Koordinator Satgas Pencegahan Covid-19 ini yaitu mendata setiap orang yang masuk atau keluar area perkebunan lalu memberitahukan untuk mengisolasi diri selama 14 hari jika ada yang datang dari luar daerah. Posko satgas juga membagikan ember dan sabun untuk mencuci tangan dengan bersih.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19