Debat Singkat Lawan Penjual Cabai

Sartini

Orang Tua
Dok.Wikihow

Pernah gak sih belanja barang di pasar terus kamu dimarahi penjualnya? Jika pernah, berarti kita punya pengalaman yang sama.

Ini pengalamanku. Pagi itu aku ke pasar beli bahan-bahan dapur. Yah namanya emak-emak kalau memilih barang pasti detail dan njlimet banget ya. Aku juga sama. Saat sedang memilih cabai di lapak sayur, penjualnya menegur saya.

“Woi Bu, jangan dipilih gitu cabainya. Kalau dipilih banget, yang jelek nanti nggak laku. Saya jadi rugi,” tegurnya dengan muka ketus.

Lah tentu aku kaget dengar nada si bapak. Aku pun mendebatnya. Aku bilang kalau memilih cabai itu hak saya karena mau beli, bukan mencuri. Si penjual cabai malah tambah ngomel enggak jelas. Akhirnya aku tinggalkan dia karena saking sebalnya.

“Kalau sikap bapak begitu, yakin deh bapak akan kehilangan calon pembeli,” kata saya sebelum berlalu meninggalkannya.

Sejatinya penjual dan pembeli sama-sama penting. Mereka tidak dapat dipisahkan karena sama-sama membutuhkan dan saling diuntungkan. Namun, kadang kita abai pada sopan santun dan etika karena ingin mendapat untung besar. Cara kotor pun kerap dilakukan. Semoga kita selalu dijauhkan dari sikap dan sifat buruk.



Genre: Nonfiksi

Tema: Memori