Gara-Gara Bulan, Aku Jadi Indigo

Rolina

Dok.Forbes (Kristina Killgrove)
Dok.Forbes (Kristina Killgrove)

Malam itu cahaya bulan penuh masuk ke kamarku. Kata ayah itu tanda bahaya untuk sebagian orang. Tapi aku tidak percaya begitu saja. Namanya saja mitos. Aku turun dari kasur, membuka jendela, lalu duduk sambil menatap langit. Aku berkhayal bertemu dengan hantu lalu berbincang-bincang tentang dunia ini.

Khayalanku mendadak lenyap ketika seorang anak kecil memegang tanganku. “Jangan diulangi lagi untuk kedua kalinya,” kata anak itu sambil memeolotiku dengan matanya yang merah. Aku kaget lalu langsung menutup jendela kamar sambil berteriak. Malam itu aku tidur sambil melawan ketakutan. Tapi, Tuhan melindungiku, kantuk mengalahkan rasa takut yang menjalar ke seluruh tubuh.

Paginya, wajah anak kecil itu beberapa kali hadir dalam kepalaku. Begitu juga saat sampai di sekolah. Sepanjang hari aku teringat kata-kata ayah bahwa cahaya bulan akan memberi pengaruh buruk pada sebagian orang. Aku terus memikirkan arti kata-kata yang sulit dimengerti itu. Aku memikirkannya sampai pulang ke rumah. Saat masuk ke kamarku, aku mendapati pemandangan aneh.

Ada beberapa orang di kamarku, termasuk anak kecil tadi malam. Mereka punya wajah yang aneh, seperti bukan manusia. Perempuan dengan wajah luka duduk di kasurku. Di dekat cermin ada sosok hitam menggandeng anak kecil itu. Mulutku tak bisa mengeluarkan suara, tenggorokanku seperti disumbat berbuntal-buntal beton. Aku jatuh lemas dan ketika sadar orang tuaku ada di sekelilingku.

Sampai sekarang aku bisa melihat makhluk tak kasat mata. Awalnya selalu ketakutan tapi lama-lama terbiasa juga. Aku menyesal sudah berkahayal tentang makhluk halus di depan bulan purnama. Menyesal sekali.



Genre: Nonfiksi

Tema: Misteri