Gara-Gara Covid-19 yang Mirip Rambutan

Edi Susanto and Mulyanto

Dengan adanya virus ini ada beberapa hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketika saya pergi ke pasar kebanyakan orang memakai masker dan yang uniknya tidak kenal dengan kawan sendiri, cuek-cuek saja tidak menegur sapa. Setelah diperhatikan bajunya, ee ternyata Si Anu. Selanjutnya minggu lalu kami melayat ke kediaman mertua Pak Wiwin. Ada yang salaman dan ada yang tidak mau.

Dok.liputan6

Covid-19 yang aku tahu dari dunia internet adalah virus berbahaya sekaligus mematikan. Bentuk virus ini mirip buah rambutan menurut saya. Kalau buah rambutan kita bisa memakannya dan rata-rata semua orang senang dengan buah ini tetapi kalau dengan virus corona ini sebaliknya. Menurut saya dengan adanya virus ini kita jadi waspada dan tidak abai lagi dengan kebersihan. Kita rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Setelah pamitan saya dan Pak Mul beserta guru-guru yang lain kembali ke sekolah. Pas mau naik motor tiba-tiba Pak Anggiat muncul di belakang kami. Pak Mulyanto menoleh ke belakang lalu menyalami Pak Anggiat. Tetapi Pak Anggiat Tidak mau salaman karena takut. Akhirnya Pak Mul merangkul Pak Anggiat yang wajahnya memucat dan seraya berkata, “Aman Pak aku sehat-sehat saja kok”

Suasana jadi cair. Kami cekikikan karena setelah tadi tidak mau salaman lalu kami kembali ke sekolah dengan waspada.



Genre: Nonfiksi

Tema: covid-19