Alberth
Corien Centre datang menemui anak Tenera. Mereka mau kasih kami motivasi untuk menemukan bakat dan potensi. Mereka diwakili empat orang , tiga cowok dan satu cewek. Setelah dibagikan kertas untuk motivasi kelas 9 SMP disuruh masuk kelas. Kami tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan dan daripada bertanya-tanya terus mending kami mengamplas (membersihkan) kelas sambil menunggu kakak-kakak Corien Centre.
Kelas kami sudah bersih dan wangi karena kami gotong royong mengamplasnya. Kami duduk rapi ketika kakak-kakak itu masuk kelas. Mereka memperkenalkan nama masing-masing di depan kami. Habis itu mereka bercerita tentang cita-cita lalu memotivasi kami. Mereka membagikan kertas lalu menyuruh kami membuat kelompok berisi lima orang.
Aku gabung sama Alan, Abdul, Tofik, dan Aryo. Kelompok itu kami namai geng Five Killer, keren sekali kan? Kami menuliskan cita-cita masing-masing di kertas lalu menempelkannya di papan tulis. Aku sendiri bercita-cita mau jadi tentara angkatan darat. Seru sekali.
Kakak-kakak Corien Centre juga cerita soal buruknya bullying di sekolah. Mereka tanya apakah di kelas ada yang pernah di-bullying lalu Keysa berdiri. Dia bilang sering di-bullying sama geng Five Killer. Dia ceritakan semua perlakuan buruk yang pernah kami lakukan terhadapnya. Wah, malu sekali rasanya. Kami pun dinasihati agar tidak mengulanginya.
Sejak saat itu geng Five Killer berjanji tidak akan bullying lagi. Kami juga janji akan melindungi teman sekelas dari orang-orang rese. Sekian dan terima kasih.
Genre: Nonfiksi
Tema: Sekolah