Sartini
Hari itu kami sekeluarga mengunjungi saudara yang tinggal di Kerinci. Senang rasanya kembali ke desa kecil yang sejuk dan asri. Di sana udaranya sangat dingin karena berada di kaki Gunung Kerinci.
Kerinci kabarnya gunung tertinggi di Sumatera. Saat musim kemarau, suhu udara di puncak bisa sampai lima derajat. Terus kata BMKG, sejak Juni 2022 kemarin itu suhu minimal di area Kerinci menyentuh 15 derajat celcius sedangkan tertinggi 25 derajat celcius. Bisa dibayangkan sedingin apa di sana.
Pagi itu anak saya yang paling kecil, Mika, sedang membuat roti tawar, teman minum teh hangat yang akan kami nikmati di tengah dingginnya hari. Keponakanku ikut membantu Mika. Karena lupa membeli selai, keponakanku berinisiatif mengambil mentega kue.
Mika senang. Dia mengoleskan lembar demi lembar roti tawar tersebut dengan mentega. Saat dihidangkan, lidahku curiga. Kok menteganya rasanya begini, tanyaku dalam hati. Lalu aku buka saja kotak menteganya, lah ternyata warnanya putih.
Ternyata oh ternyata yang Mika oleskan adalah minyak goreng karena di tempat yang bersuhu dingin minyak goreng membeku sehingga warnanya sangat mirip dengan mentega. Jadilah pagi itu kami menikmati roti tawar bertoping minyak goreng.
Genre: Nonfiksi
Tema: Lingkungan