Anonim
Aku suka boneka. Koleksiku cukup banyak. Ada boneka Pokemon, Winny The Pooh, kumbang, kelinci, dan ajing. Tiap hari minggu boneka-boneka itu aku . Mama mengajari cara merawat boneka sehingga koleksiku awet dan selalu wangi. Saat mencucinya harus lembut, tidak boleh disikat karena bulunya pasti rontok. Terus diberi parfum agar wangi. Pokoknya bonekaku bagus semuanya.
Suatu hari temanku main ke rumah. Dia senang melihat koleksiku lalu mengajak main. Aku ambil boneka Pokemon dan kumbang lalu aku kasihkan padanya. Dia pilih boneka Pokemon.
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” Aku menjerit sekencang-kencangnya ketika temanku menarik kaki Pokemon sampai putus. Lalu aku menangis, temanku juga ikut menangis, aneh.
Gara-gara suara gaduh kami, mama datang ke kamarku. Aku langsung mengadu ke mama bahwa Yona mematahkan kaki boneka Pokemonku sambil tersedu. Mamah senyum kecil lalu menenangkan kami. Mama bilang Yona tidak sengaja dan boneka itu masih bisa diperbaiki. Mama keluar kamar lalu datang lagi membawa benang dan jarum. Dijahitnya kaki Pokemon itu lalu tak selang lama sudah bagus lagi.
“Ini sudah bagus lagi, kalian main lagi ya,” kata Mama terus menyerahkan boneka.
Kami tidak sedih lagi. Yona juga berhenti menangis. Namun boneka Pokemon langsung aku simpan agar tidak rusak lagi terus aku ganti dengan boneka kelinci. Kami pun main bersama sampai sore.
Genre: Nonfiksi
Tema: Mainan