Putri Nada Pertiwi
Siang kemarin terasa sangat panasa. Aku, Leontin, dan Renita pulang sekolah dengan langkah kaki berat. Berjalan sambil melindungi kepala dengan buku dari sengat sinar matahari, aku sampai juga ke warung Ibuku yang letaknya persis di samping Halte para pekerja Transport di kampungku.
Karena sedang bulan puasa, semua sisi warung ditutupi tirai. Tidak sedikit orang yang ngopi sambil leyeh-leyeh meski udara waktu itu panas bukan main. Ibuku kadang bertanya pada orang yang seharusnya puasa tapi malah ngopi di warungya. Jawabannya pasti berbeda-beda. Tapi ada satu jawaban dari orang yang ditanyai Ibuku yang membuat aku tidak bisa menahan tawa.
Salah satu langganan Ibuku itu bilang kalau dia hidup jauh dari anak dan istrinya. Mereka pulang satu minggu sekali ke Bengkulu Utara. Ketika mereka sedang tidak ada, pelanggan Ibuku itu tidak pernah puasa. Setiap pagi dia ngopi sebelum berangkat kerja. Saat istirahat pun ngopi di warung Ibuku. Kadang juga makan mie instan saat perutnya tidak bisa diajak berdamai.
Tiba-tiba, ceritanya, kemarin istrinya pulang. Dia bilang sudah menyingkirkan segala macam bungkus makanan dan minuman di tempat sampah rumah. Sudah dibuangnya jauh-jauh, kira-kira satu jam perjalanan dari rumahnya. Tapi pas terdengar suara Azan, istrinya tidak menyiapkan makanan buka. Pelanggan Ibuku itu lalu bilang ke istrinya, “Mana makanan bukanya?”
“Loh, bukannya tadi Ayah sudah buka duluan?” jawab Istrinya seperti yang ditirukan pelanggan Ibuku.
Tapi pelanggan Ibuku tidak mau mengaku. Dia bilang puasa dan seharian berada di kebun saja. Tidak sempat katanya membeli makanan buka puasa. Terus istrinya bilang, “Lha yang makan mie dan piringnya enggak dicuci itu siapa ya?” dengan nada menyindir.
Pelanggan Ibuku melanjutkan ceritanya setelah orang-orang di warung tertawa mendengar jawaban istrinya itu. Pelanggan Ibuku lalu bilang bahwa perempuan kalau sudah jadi istri itu sangat mengerikan. Tahu segalanya yang dilakukan para suami. Ibuku lalu bilang ke pelanggannya:
“MAKANNYA, JANGAN BERANI-BERANI SAMA ISTRI. KUALAT BARU TAHU,” lalu orang-orang pun tertawa cekikikan.
Putri Nada Pertiwi
SMA Tenera
Genre:
Tema: