Karena Setiap Anak adalah Guru Bagi Para Ibu

Eka Ria

Dok.Wikihow

Gemoy, panggilan sayang untuk putri cantik yang memberi warna di keluarga kami. Dia adalah penambah kebahagiaan bagi kami. Perjuangan untuk membawanya ke dunia ini menyadarkanku betapa luar biasanya menjadi ibu.

Mengandungnya selama 9 bulan sambil menerima tendanganmu yang aktif sungguh nikmat yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Dan setelah operasi itu, aku merasa betapa kehidupan adalah berkah tanpa tanding.

Bicara soal pemulihan, rasanya uhhh nyeri luar biasa, Untuk tersenyum saja sakit. Aku harus belajar berjalan seperti balita bahkan mandi pun tak basah. Saat itu aku merasa waktu berjalan sangat lambat. Namun rasa sakit itu lenyap ketika melihat Gemoy tidur di pangkuanku.

Seorang bayi menjelma menjadi banyak bentuk. Dia adalah cahaya. Dia adalah guru, mengajarkan setiap hal yang asing menjadi biasa. Memberi hati lapang ketika menangis, menguatkan tiap persendian dan tulang, mengajarkan tiap ibu mawas diri sekaligus lebih berhati-hati agar bayi tidak sakit. Bahkan Gemoy mengajarkanku lebih kreatif dalam membuat menu makanan, meski kadang dia hanya memakannya sedikit.

Namun itu tidak membuatku menyerah. Aku terus belajar memahami apa yang Gemoy suka, Sedetik pun rasanya aku tidak ingin pisah darinya.

Untuk Gemoy….

Nak, saat ini mama harus mengalahkan perasaan itu. Maafkan karena tidak bisa menemanimu setiap saat. Maafkan mama yang harus menitipkanmu pada orang lain. Bukan karena mama egois. Percayalah kami melakukan ini demi masa depanmu nanti.

Mama dan papa bekerja agar membuat kamu tidak merasakan kekurangan apapun. Kelak ketika dewasa kamu akan mengerti kenapa kami melakukan ini. Kamu adalah guru mama. Meski perjuangan menjadi seorang ibu tidak mudah, mama bangga terlahir menjadi ibu untukmu, Nak.



Genre: Nonfiksi

Tema: Keluarga