Ketiduran di Truk Sekolah

Berni Lius

Ketiduran di Truk Sekolah
Dok.Bobo

Minggu pagi kemarin aku bangun pagi. Setelah mandi aku lalu memilih pakaian terbaikku di lemari lalu memakainya dengan gembira. Rambutku tidak kalah rapi dengan pakaianku. Kusisir dan kuberi minyak sedikit di depan cermin. Mama yang tiba-tiba masuk kamar dan heran melihat aku sudah ganteng begini. Mama bertanya ke padaku.

“Berni, kamu mau ke mana? Tidak biasanya rapi, Biasanya kamu tidak seperti ini, kucel,”.

“Aku mau ke Gereja Ma, ke sekolah minggu” jawabku.

“Wah. Mama beri uang saku,” kata Mama yang sepertinya kagum denganku. Soalnya aku jarang pergi ke sekolah Minggu. Hehehe

Setelah mengantungi uang saku dari Mama, aku keluar rumah dan menjumpai teman-temanku yang sudah menunggu di halte Truk Sekolah (alat transportasi sekolah di komplek kami di Bengkulu Utara) komplek. Sebelumnya aku memang sudah janji berangkat sama-sama Sekolah Minggu naik Truk Sekolah.

Aku jalan lambat sekali, biar baju dan rambutku yang rapi tidak kena debu atau angin. Biar tidak berantakkan. Akibatnya aku datang paling akhir karena teman-temanku yang berjumlah delapan orang sudah berkumpul. Kami sempat mengobrol sebentar sebelum akhirnya Truk Sekolah yang kami tunggu datang.

Kami pun menaiki Truk Sekolah itu tapi tempat duduknya sudah penuh. Jadilah kami tegak (berdiri) sampai ke gereja. Untung bajuku masih rapi dan bersih. Wangiku tidak hilang walau tegak selama perjalanan. Sampai di Gereja aku dan teman-temanku duduk di kursi yang disediakan lalu mendengar khotbah dan kebaktian sampai selesai. Setelah selesai, aku dan teman-temanku pulang naik Truk Sekolah yang sama. Badanku capek. Ingin sekali rasanya tidur sebentar di kursi Truk Sekolah yang tidak sepenuh saat berangkat.

Teman-temanku juga capek. Kami akhirnya tidur dalam perjalanan. Sewaktu bangun eh kami tahu-tahu sudah sampai di bengkel mobil. Di bengkel itulah si Truk Sekolah dan sopirnya tinggal. Padahal jarak antara rumah kami dengan bengkel mobil itu tiga jam. Jadilah kami pulang ke rumah masing-masing berjalan kaki dari bengkel ke komplek tidak kenal lelah dan lapar. Tiga jam perjalanan akhirnya sampai juga ke rumah lalu aku cerita ke Mama dan ditertawai meski Mama tadi khawatir dan bingung.

Saat sampai ke rumah, bajuku sudah kotor dan bau keringat. Rambutku juga sudah tidak serapi saat berangkat. Baru kali ini aku ketiduran di dalam Truk Sekolah. Aku berjanji tidak akan ketiduran lagi dalam Truk Sekolah lagi karena aku sudah merasa kapok!!

Berni Lius, Kelas IV SD



Genre:

Tema: