Estaria L Tobing
Tahun 1995 saya menjadi guru di SD Tenera Bengkulu Utara. Saya mengajar kelas dua. Dua tahun kemudian saya mengajar di kelas tiga lalu kelas lima. Tahun berikutnya saya mengajar kelas satu SD dan punya pengalaman tidak terlupakan.
Waktu itu kali pertama saya mengajar anak kelas satu. Pada suatu hari saya dan beberapa guru lain dikagetkan dengan laporan siswa kami bahwa ada anak kelas satu yang buang air besar di celana karena kebelet. Saya dan guru kelas lainnya bergegas menemui anak itu.
Ternyata benar, anak itu buang air besar di celana. Guru-guru lain langsung kompak mengatakan bahwa itu adalah anak kelas saya. “Dia anak kelas Bu Tobing,” kata seorang guru. Ya sudahlah, karena sadar dia adalah tanggung jawab saya, maka saya langsung membawa anak itu ke kamar mandi lalu membersihkan kotoran dari tubuhnya. Saya juga mencarikan celana dan pakaian untuk anak itu biar bisa kembali ke kelas lagi. Apalagi setelah dia rapi bersih bel tanda masuk kelas berbunyi.
Pas masuk kelas, saya bingung karena anak itu tidak ada dalam kelas saya. Saya absen dan tanya ke anak-anak lainnya juga tidak tahu. Lalu saya pergi ke kelas satu yang lainnya mencari anak itu dan ketemu. Bersama guru kelasnya, kami menanyakan dia masuk di kelas yang mana lalu dijawab bahwa dia memang berada di kelas itu. Untuk memastikannya kami mengeceknya di buku absen dan memang benar sih dia bukan anak kelas saya.
Saya jadi kesal dan sedih. Sudah saya cebokin dan mandikan eh ternyata dia bukan anak kelas saya. Saya ceritakan saja apa yang terjadi dengan anak kelas satu itu waktu istirahat tadi dengan guru kelasnya. Setelah mendengar cerita saya, guru kelasnya tertawa terbahak-bahak. Saya juga jadi ikutan tertawa karena saat membersihkannya kok ya saya tidak tanya dulu siapa nama dan kelasnya.
Estaria L Tobing
Guru SD Tenera
Genre:
Tema: