Kultur di Tenera yang Sebaiknya Kamu Tahu

Maria Manalu

Gambar: Nayla

Dalam beberapa tahun ini Tenera sudah melahirkan banyak kultur positif bagi guru, murid, dan masyarakat sekitar. Kultur itu terus kami jaga dan kampanyekan sehingga tertanam lebih dalam.

Pertama, Tenera menanamkan kultur membaca dan menulis. Saat SMP saya suka sekali membaca novel remaja di perpustakaan sekolah. Kegemaran itu berkurang ketika masa yang saya habiskan di Medan. Kegemaran berkurang karena tidak ada buku serupa di perpustaaan sekolah tersebut.

Kemalasan itu berlanjut sampai dewasa. Namun, kultur di Tenera membuat saya berupaya untuk kembali membaca buku. Saya meminjam buku di perpustakaan Tenera walau tidak terbaca semua.

Setelah membaca, Tenera juga punya kebiasaan menulis. Untuk menulis sebuah karangan cerita atau yang lainya saya kurang mampu. Namun, saya sering menulis kisah-kisah pribadi di buku diary.

Di Tenera kami harus berani bertanya. Malu bertanya sesat di jalan, begitu peribahasanya. Kultur itu sangat baik mengasah kemandirian tetapi saya belum melakukannya.

Ada pula kampanye lingkungan bertajuk “Tenera Hijau”. Kami mengurangi pemakaian plastik, Kami juga berusaha selalu membuang sampah pada tempatnya atau menyimpan sampah yang saya pakai sampai menemukan tempat pembuangan.

Saya pernah menjadi korban bullying di saat SD. Sejak kecil saya sudah memakai kacamata. Bentuk lensanya bulat dan karena memakai kacamata seperti itu, saya diejek teman-teman sekelas. Sejak saat itu saya sangat malu untuk memakai kacamata sampai ke jenjang kuliah. Saya lebih suka memilih meminjam catatan orang daripada memakai kacamata.

Dari sini saya sadar bahwa bullying bisa melukai sekaligus membunuh karakter seseorang. Tenera sangat anti-bullying dan terus mengkampanyekannya. Saya juga ikut berkampanye di mana dan kapan saja karena pernah menjadi korban penindasan verbal.

Kampanye gemar menabung di Tenera sangat baik untuk masa depan. Usaha yang saya lakukan agar bisa menabung adalah dengan mengikuti arisan. Tenera juga mengajarkan kasih saying dengan kampanye Tenera 5S (Seyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun). Kampanye ini sangat penting untuk menjaga kekeluargaan. Saat bertemu orang, saya akan berusaha terseyum dan menyapa.

Untuk menjalin keakraban di antara keluarga Tenera, kami diajarkan bersikap toleransi terhadap agama dan suku. Terakhir, ada kultur tertib helm di sana untuk menjaga keselamatan berkendara.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sekolah