Putri
Saat libur Lebaran hari pertama aku ingin menghabiskan waktu ke tempat saudara. Aku ingin diantar bapak tetapi dia tidak bisa karena ada jaga. Baru Lebaran hari ke-2 bapak bisa mengantar karena tidak ada jadwal kerja.
Aku heran karena area Afdeling, tempat kami tinggal sangat sepi. Tidak seperti biasanya dan berbeda dari Lebaran dua sampai tiga tahun lalu yang ramai. Kata bapak para tetangga kami banyak yang pulang kampung sehingga Afdeling menjadi sepi.
Malam harinya rumah kami mendadak ramai. Banyak teman-teman bapak yang berkunjung. Aku menyuguhkan minuman yang langsung mereka serbu. Tamu bapak ngobrol sampai azan Isya jadinya terpaksa aku tinggal karena mau salat di masjid.
Di masjid dekat rumah banyak anak cowok yang main mercon. Aku ikut main petasan biar seru. Kebetulan saat itu teman-temanku datang lalu ikut main mercon. Saat asyik main kaki kananku tersangkut lalu jatuh, ah malu sekali. Tiba-tiba ada seorang cowok yang mengulurkan tangannya padaku.
“Cepat tegak (berdiri),” katanya lalu aku memegang tangannya.
Sontak teman-temannya menyoraki kami. Teman-temanku juga menyoraki kami, ciye ciye begitu teriak mereka. Ah aku jadi salah tingkah.
Genre: Nonfiksi
Tema: Lebaran