Lupa Fals Berkat Paduan Suara Tenera

Ekawati Siregar

Paduan suara saat upacara di Tenera

Setiap peringtan HUT RI di PT Agricinal guru-guru Tenera selalu bertugas sebagai paduan suara. Lagu yang dibawakan adalah lagu Indonesia raya, lagu wajib nasional, dan beberapa lagu daerah. Kami membawakan lagu diiringi musik. Sejujurnya aku tidak suka berurusan dengan kegiatan yang ada hubungannya dengan tarik suara karena menyadari suaraku jelek. Tapi ya mau apa lagi namanya diberi kepercayaan harus bertanggung jawab.

Ketika sekolah, aku termasuk murid cerdas. Peringkat satu atau peringkat dua pemandangan biasa di raporku. Untuk urusan teori bernyanyi atau menjawab soal–soal seni musik aku bisa mengerjakannya. Guru seni musikku menerangkan not angka yang ada tanda titiknya di atas nada tinggi, not angka yang ada tanda titik di bawah nada rendah pun aku paham teorinya. Tapi ketika praktik hancur lebur jadinya. Nada tinggi jadi rendah, nada rendah jadi tinggi.

Aku ingat ketika aku duduk di bangku SMP sekolah kami mendapat kepercayaan menjadi petugas paduan suara pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Pada waktu itu guru seni musik kami bernama Pak Hadi. Dia mengadakan audisi memilih murid untuk tim. Nah, saat aku dipanggil ke depan kelas untuk membawakan lagu mars MTQ, badanku jadi panas dingin. Mulutku terasa beku lalu dengan sekuat tenaga akhirnya aku berhasil mengeluarkan suara.

“Sudah. Suara satu kok bisa jadi suara dua ya?” komentar Pak Hadi yang membuatku makin malu.

Saat latihan menyanyi dengan guru–guru Tenera, suasananya menyenangkan, tidak ngeri seperti masa sekolah. Ketua yayasan kami, Bu Opi jagonya menyanyi. Kami diajari teori bernyanyi yang gampang kami pahami. Satu yang membuatku merasa damai ketika ada teman yang bercanda bilang suaranya jelek, Bu Opi bilang enggak masalah karena nanti suaranya “ditutup” sama teman yang lain.

Pertama latihan paduan suara aku berada di barisan kedua. Setelah latihan yang kedua berdasarkan fals dan tidaknya suara aku tereleminasi pindah ke barisan ketiga. Akhirnya pada latihan hari ketiga kami mulai latihan menyanyi sambil menari agar suasana lagu daerah mampu menggembirakan seluruh peserta upacara. Alamak, berdasarkan kategori suara dan gerak tari akhirnya aku pindah ke barisan paling belakang.

Saatnya upacara peringatan HUT RI ke-74 di PT Agricinal. Tim paduan paduan suara Tenera berhasil membawakan lagu Indonesia raya dan mengheningkan cipta dengan hikmat. Sebelumnya aku ikut degdegan. Ternyata hasil latihan kami selama ini yang dibimbing ibu Ketua Yayasan membuahkan hasil. Di penghujung upacara kami beraksi lagi membawakan lagu-lagu nasional dan lagu daerah sambil menari.

Penampilan kami ternyata menghipnotis semua peserta upacara. Mereka mengikuti suara kami sambil mengibarkan bendera merah putih kecil lalu bergoyang mengikuti gerakan tim paduan suara Tenera. Aku merasa seolah–olah menjadi bagian tim paduan suara yang profesional. Aku enggak ingat lagi sama suara falsku.

Ekawati Siregar
Guru SD Tenera



Genre:

Tema: