Masih Phobia Ombak

Nadia Eka

Picture by Ay13v on Devianart

Tempat tinggalku dikelilingi sungai dan pohon sawit. Indah sekali. Tapi kadang aku bosan karena selalu melihat pemandangan pohon sawit. Aku akan lebih senang jika melihat pemandangan selain pohon. Kalau sedang bosan, aku dan teman-teman pergi ke sungai. Kami main air sampai puas di sana.

Aku juga sering menemani ayahku memancing di sungai. Tapi memancingnya lama sekali baru dapat ikan. Kalau bosan lihat ayah memancing, aku mainan batu. Kulempar-lempar ke dalam sungai. Kadang kena tegur Ayah karena katanya ikannya bisa bubar. Jadi kulempar batunya pelan-pelan, tapi masih kena tegur juga.

Pantai jadi satu-satunya tempat yang bikin bosanku hilang. Di pantai aku bisa dengar kencangnya suara ombak. Tapi aku sendiri masih punya phobia sama ombak. Ceritanya, saat aku berumur enam tahun aku diajak main ombak di pantai sama Ayah. Saat Ayahku pergi aku sedang menunduk, membuat istana dari pasir dan alhasil saat ombak datang aku terjatuh. Mukaku menghantam pasir.

Sampai saat ini aku masih phobia ombak besar. Aku tidak berani mendekatinya. Masih terbayang-bayang ombak besar itu menghantam tubuhku waktu kecil. Sekarang ini saat main ke pantai aku selalu jauh-jauh dari ombak. Aku hanya melihat ombak sambil merasakan segarnya angin di pantai.

Nadia Eka Aprilia
Kelas VIII A



Genre:

Tema: