Menegur Orang Buang Sampah Sembarangan Itu Keren

Hendrian Jemy

Ilustrasi buang sampah (Wikihow)
Ilustrasi buang sampah (Wikihow)

Kebersihan dan kenyamanan lingkungan itu dambaan setiap orang. Tapi itu hanya dambaan saja pakai kata “andai”. Yang lebih menjengkelkan adalah orang-orang yang sekadar menjual kata-kata ingin membersihkan lingkungan tapi tidak dilakukan. Paling buruk, adalah orang-orang yang bicara besar mengingatkan buang sampah pada tempatnya tapi setelah kunyah permen karet lupa tempat sampah.

Orang-orang macam begitu menyebalkan. Cuma bicara saja bisanya tapi tindakannya tidak ada. Aku pernah bertemu orang yang buang bungkus kacang sembarangan. Saat aku tegur, dia menjawab “kan sampahnya kecil. Ketiup angin juga beres”. Dongkol rasanya. Apa enggak berpikir kalau buang sampah kecil terus-terusan lama-lama jadi bukit. Lingkungannya jadi bukit sampah.

Manusia modern lebih mementingkan dirinya sendiri. Padahal Tuhan menciptakan bumi ini dengan manusia sebagai penguasa atasnya agar bisa saling menyayangi dengan makhluk hidup lainnya. Kenapa manusia diberi kuasa di bumi karena diberikan akal, lebih baik dari hewan-hewan, tumbuhan, atau benda-benda ciptaan Tuhan lainnya.

Kita wajib berinteraksi alias saling menyayangi setiap hari. Tidak hanya saat hari bumi saja kita bicara panjang lebar tentang lingkungan di depan orang banyak atau di media sosial. Banyak kata atau bahasa yang bisa kita keluarkan untuk membuktikan kepedulian terhadap lingkungan tapi lebih baik perbanyak perbuatan. Berani menegur orang yang buang sampah sembarangan salah satunya. Itu tindakan keren karena tidak setiap orang punya keberanian menegur mereka yang menyakiti lingkungan. Menegur mereka yang pura-pura tidak tahu tempat sampah itu jauh lebih keren daripada ngatain mereka dalam hati.

Kalau bumi punya mata dan mulut dia akan menangis dan teriak karena kelakuan orang-orang yang suka menyepelekan sampah yang berceceran. Belum lagi saat merasakan pohon-pohon yang jadi rambutnya dicabut satu-satu dengan paksa oleh orang-orang rakus.

Kita tidak hanya butuh keberanian mengakui kesalahan pada teman atau orang tua. Sebagai remaja, kita juga harus memupuk keberanian untuk merawat bumi. Berani menegur mereka yang buang sampah sembarangan. Berani menolak plastik ketika jajan di warung dan berani menggunakan akal pikiran sebagaimana mestinya.

Hendrian Jemi SP
SMA Tenera Bengkulu Utara



Genre:

Tema: