Mengenang Roster, Ayam Paling Gagah se-Bima Sakti

Messi Rijklani Putri

Dok.Tiv Tauj Peb (embroiderpatches.com)

Bulan Juni kemarin aku memelihara seekor Ayam Bangkok yang kuberi nama Roster. Aku sangat menyukai Roster, tidak ada hewan yang seperti dia. Fisiknya Roster kokoh, tangguh pula. Semua orang menganggap aku aneh karena memelihara ayam. Seorang perempuan biasanya memelihara hewan seperti kucing. Tapi aku tidak peduli karena sudah jatuh cinta pada kekokohan Roster.

Aku merawat Roster dari umur tiga bulan. Aku merasa punya teman baru ketika bersama-sama Roster di rumah. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal ini karena selalu kesepian. Setelah pulang sekolah aku langsung ke kandang Roster lalu bermain dengannya. Kandang Roster selalu aku bersihkan. Kotak makanannya juga tak pernah aku biarkan kosong. Roster itu ayam jinak dan mudah diatur. Dia tidak pernah rewel ketika aku mandikan. Tubuhnya wangi karena tidak pernah bergaul dengan ayam liar.

Aku meninggalkan Roster di rumah saat latihan Paskibra bulan Agustus kemarin. Itulah kali pertama aku berjauhan dengan hewan peliharaan kesayanganku itu. Selama tiga minggu lebih dia aku tinggal. Selama itu pula aku selalu khawatir karena tidak ada yang mengurusnya saat aku pergi. Jadi selama latihan yang dimentori TNI di Kecamatan Putri Hijau aku menyempatkan diri menghubungi orang rumah untuk mengetahui keadaan Roster. Jawaban mereka selalu sama, “aman..aman” begitu. Jawaban itu selalu berhasil melegakanku.

Setiap hari aku selalu kepikiran Roster saat pelatihan sampai-sampai menumbur (menabrak) orang di tengah perjalanan menuju rumah tim Paskibra Agre. Syukurlah orang yang aku tabrak tidak apa-apa, hanya lecet di dengkul dan lengan. Dari kecelakaan itu aku mendapat firasat buruk, seolah-olah ada hubungannya dengan Roster. Firasatku ternyata benar. Saat sampai di rumah tim, ponselku berdering ada panggilan dari Bos Father (bapak) di rumah.

“Mes, Ayammu kenapa ya kok tidak mau berdiri begitu, sepertinya lumpuh deh,”

Mendengar cerita bapak aku lemas seketika dan tidak tahu harus berkata apa. Aku matikan ponselku lalu ke luar rumah mencari udara segar. Aku berniat pulang setelah latihan sore tapi harus mendapat izin dari TNI. Aku bilang ke TNI yang melatih kami ada masalah di rumah dan akhirnya diperbolehkan pulang. Aku sampai rumah sekitar jam setengah delapan malam lalu langsung melihat ke kandang Roster. Aku tidak bisa menahan air mataku ketika melihat kondisinya yang lumpuh. Ku peluk dia lalu berupaya dengan berbagai cara membuatnya bisa berdiri lagi. Tapi usahaku sia-sia.

Keesokan harinya aku menuju rumah tim lagi untuk latihan sekaligus mencari obat Roster. Nama obatnya Turun Urat aku beli dari penjual obat ayam seharga Rp 20 ribu. Tapi hatiku hancur ketika menemui Roster sudah terkapar tidak bernyawa lagi di kandangnya. Aku bawa jasad Roster lalu kami kubur di belakang rumah. Saat menguburkannya ada kata-kata yang hanya bisa aku simpan dalam hati. Aku hanya manusia yang tidak lepas dari kata salah dan kesalahanku berawal dari kelalaian menjaga dia. Maafkan aku Roster, tidak bisa menjagamu dengan baik.

Messi Rijklani Putri
SMA Tenera



Genre:

Tema: