Menyalakan Motor Pakai Jarum

Juminem

Dok.Wikihow

Setelah tuntas membeli kebutuhan rumah tangga di Ketahun, saya dan suami segera kembali ke kebun. Kami agak buru-buru karena hari sudah sore waktu itu. Di pertengahan jalan Agricinal-Ketahun kami melihat dua perempuan yang motornya mogok. Mereka bergatian menyela motor tapi tidak hidup juga. Kami sempat berhenti, tanya ada apa.

“Tidak tahu, tiba-tiba motornya mogok,” jawab mereka sambil menyeka keringat di wajah. Baju mereka juga tampak basah, barangkali kecapaian menyela motor plus takut tidak bisa pulang ke rumah.

Setelah mendengar jawaban mereka kami berlalu saja, takut kemalaman sampai di kebun. Baru 200 meter jalan kami putar balik, tidak tega membiarkan mereka sendirian di jalan sementara hari mulai gelap. Wajah mereka sedikit lega karena melihat kami, suamiku tak banyak bicara, dia langsung memeriksa kondisi motor dua perempuan itu.

“Sambungan kabel ke businya patah, sulit ini sepertinya,” kata suamiku sambil memeriksa kondisi mesin.

Di tengah keputus asaan itu tiba-tiba Pak Mus lewat. Kami menyetopnya lalu minta tolong memeriksa motor dua perempuan itu. Pak Mus terkenal banyak ide di Tenera sehingga muncul harapan motor mereka bisa diakali. Pak Mus coba memasang sambungan itu dan tiba-tiba motor hidup meski sebentar.

“Ada peniti?” tanya Pak Mus ke arah kami yang langsung dijawab gelengan serempak.

Pak Mus pun menyetop pasangan suami istri yang lewat, minta peniti. Pasangan suami istri itu tidak membawa peniti tapi memberikan jarum pentul ke Pak Mus yang disambut dengan wajah gembira. Jarum itu kemudian dipasang di antara kabel dan busi kemudian Pak Mus menyela motor dua perempuan itu. Eh, ternyata motornya hidup.

Dua perempuan itu mengucapkan banyak terima kasih ke kami. Tapi Pak Mus minta motor mereka dibawa ke bengkel terdekat. Pak Mus sendiri yang mengawal mereka. Kami pun berpisah menuju tempat masing-masing.



Genre: Nonfiksi

Tema: Otomotif