Orang tua adalah motivasi terbesar dalam hidupku. Sebelum berangkat sekolah, mereka selalu mencium pipi kiri dan kananku lalu membisikan harapan sekaligus doa baik ke telingaku. Sampai hari ini aku melakukan hal yang sama untuk kedua putraku.
Ibu dan bapak tidak tamat SD. Bapak lebih beruntung, sampai kelas 4 SD sedangkan Ibu selesai di kelas dua. Namun mereka punya miliaran semangat saat memperjuangkan anak-anaknya menjadi sarjana.
Setelah tamat dari SMA Tenera tahun 2008 keinginan untuk kuliah semakin besar namun kondisi keuangan orang tua mengurungkan niatku. Ibu tak patah arang, dia banting tulang agar bisa menguliahkanku. Berhematlah dan jaga pergaulan, pesan mereka sebelum melepasku kuliah.
Setiap bulan ibu hanya bisa memberikan uang sebesar tiga ratus ribu rupiah untuk kebutuhan hidupku. Selama empat tahun hidup super hemat, dan lebih sering berpuasa sampai tahun 2012 aku lulus. Orang tuaku terlihat begitu bahagia saat anaknya memakai toga. Dalam hidup pasti akan ada titik di mana kita terkadang merasa putus asa, namun semangat, sungguh-sungguh, dan doa itulah yang akan membuat diri kita menjadi lebih kuat.
Genre: Nonfiksi
Tema: Memori