Momo si Ulat Rakus

Alysia Lidya

Ulat rakus
Dok.gratisography

Alkisah. Di sebuah perkebunan teh milik Pak Surya hidup dua ekor ulat bernama Momo dan Mimi yang punya banyak perbedaan. Kadang mereka akur, kadang mereka bertengkar karena masalah kecil. Momo bertubuh gemuk karena dia suka makan. Momo punya keinginan besar memakan pucuk teh muda yang segar. Sedangkan Mimi bertubuh langsing. Dia makan apapun yang tersedia dan tidak menginginkan pucuk teh karena tahu sangat berbahaya.

“Mi, aku mau makan pucuk teh muda yang segar. Pasti rasanya enak sekali,”

“Mo, kamu tahu kan banyak bahaya yang mengancam kalau kamu nekad makan pucuk teh itu,” jawab Mimi.

Momo pun tidak jadi memakan pucuk teh karena dilarang Momo. Sekalipun berbadan besar, Momo takut sama Mimi karena punya sifat galak. Tapi keinginan itu masih tersimpan dalam benak Momo. Suatu saat si Momo akan berhasil makan pucuk teh yang diidamkan.

Hari berganti minggu, Momo bosan makan pucuk teh tua. Keinginannya membesar untuk makan pucuk teh itu. Suatu ketika, ia nekad meraih pucuk muda yang diinginkan. Tanpa ia sadari burung sedang mengincarnya dari kejauhan. Si Burung menunggu Momo sampai ke pucuk daun teh lalu berniat menyambarnya. Sampailah Momo ke pucuk daun teh dan hendak memakannya sementara si Burung juga sudah siap melahapnya. Ketika Burung mau menyambar Momo, tiba-tiba Mimi datang dan menyelematkan Momo.

Momo merasa kesal dengan Mimi yang tiba-tiba datang dan mendorong tubuhnya hingga mereka jatuh bersamaan.

“Mi kamu tega sekali! Aku hampir saja memakan pucuk teh itu tapi kenapa kamu halangi?!

“Mo kamu itu tidak tahu saja. Tadi ada burung yang mau memakanmu. Aku melihat itu lalu menyelamatkanmu lalu mendorong tubuhmu,”

Momo tidak percaya dengan penjelasan Mimi. Sejak peristiwa itu hubungan mereka jadi renggang. Momo menjauhi Mimi. Tapi Mimi masih mengawasi Momo karena sayang dan takut sahabatnya itu masih diincar Si Burung. Momo pun tahu Mimi masih memperhatikannya tapi tetap cuek dengan perhatian sahabatnya itu.

Di suatu siang Mimi tertidur setelah kelelahan mengawasi Momo. Situasi ini dimanfaatkan Momo untuk kembali memanjat pucuk teh tersebut. Dengan mengerahkan seluruh tenaga akhirnya dia sampai juga. Ketika mau menggapai pucuk teh itu tiba-tiba Si Burung datang dan langsung menyambar Momo yang tidak bisa mengelak lagi. Momo pun meninggal karena dimakan burung.

Mimi yang terbangun langsung mencari Momo ke mana-mana. Tapi dia tidak menemukan Momo hingga suatu ketika ada ulat lain yang memberitahu bahwa sahabatnya itu sudah dimakan burung. Mimi yang mendengar itu langsung saja sedih karena kehilangan teman yang sangat dia kasihi lalu pergi dari perkebunan teh milik Pak Surya dan tidak pernah kembali.

Alysia Lidya, Kelas VII B



Genre:

Tema: