Juminem
Bagi rapor adalah hari yang ditunggu-tunggu murid-murid SD Tenera dan guru. Kami para guru juga sangat menunggu hari pembagian rapor karena setelah satu minggu mengoreksi lalu mengolah nilai libur panjang akan datang. Bisa istirahat dengan tenang. Tapi di hari pembagian rapor itu aku mendapat kejadian yang membuat hatiku cemas dan panik. Tepat di hari itu aku kehilangan satu rapor muridku, padahal sebelumnya sudah aku hitung jumlahnya sesuai dengan anak muridku di kelas.
Sampai di sekolah aku panik sekali lalu mencarinya ke mana-mana sampai bertanya pada guru yang lain. Saat kepanikanku makin menjadi ada seorang anak yang mendatangiku di kantor.
“Bu, ini rapor Nabila,” kata anak itu sambil menyerahkan rapor.
Ah, lega sekali itu. Ternyata rapornya tidak hilang tapi terbawa Bu Betty. Langsung hilang kecemasanku saat itu juga.
Ketika aku mulai menarik napas panjang saat liburan ternyata aku masih dicoba dengan peristiwa lain. Setelah kehilangan rapor, eh cincinku juga hilang. Aku baru menyadarinya di pagi hari saat hendak memotong kuku. Kepanikanku muncul lagi. Aku ingat-ingat di mana terakhir kali meletakan cincin itu, yakin benar ada di kamar mandi tapi tidak ada. Setiap hari aku mencari cincin itu diam-diam karena kalau ketahuan pasti dimarahi.
Hampir satu bulan cincinku tidak ditemukan. Setiap salat aku selalu berdoa pada Allah agar dipertemukan dengan cincin itu. Setelah salat aku terus mencari ke tiap sudut rumah. Kemarin aku iseng membongkar keranjang kecil tempat sikat gigi. Eh ternyata cincinku ada di sana. Aku bingung kenapa cincin itu bisa ada di sana ya, tapi ya sudahlah tidak penting berpikir alasannya karena yang penting sudah ketemu dan rasa cemasku selama satu bulan sudah hilang.
Juminem
Guru SD Tenera
Genre:
Tema: