Patah Hatiku, Terpanggang Tinggal Rangka

Safridho

Dok Wikihow

Nama saya Safridho, kelas X IPS. Saya punya mantan pacar, namanya __. Dia X IPS juga, satu kelas sama saya. Saya suka sama dia dari kelas 3 SD tetapi baru bisa mendapatkannya tanggal 17 September 2021. Malam Senin tanggal 16 sebenarnya saya nembak dia lewat chat tapi dia tidak mau. Dia bilang, “aku mau lihat mental mu, tembak aku di depan umum besok di sekolah hari Senin”. Saya terima tantangannya. Saya akan tembak dia di sekolah.

Padahal dalam hati saya sangat deg-degan karena nggak pernah deket sama cewek. Saat itu saya juga baru keluar dari pondok sehingga tidak tahu bagaimana mendekati cewek. Setelah sekolah daring saya tembak dia lalu diterima. Saya senang banget bisa diterima sama seseorang yang saya cintai yang sudah bertahun tahun saya sukai.

Saya langsung cerita ke ibu setelah pulang sekolah. Beliau senang mendengarnya. Mulai dari situ saya makin semangat sekolah. Salat saya rajin. Sifat saya juga berubah banget. Saya selalu senang saat bersama dia, bisa dikatakan kebahagiaan terbesar dalam hidup saya ketika berada di sampingnya. Saya sering kerumahnya, orangtuanya juga sudah mengetahui hubungan kami.

Jadi statusnya kedua orang tua kami saling mengetahui. Bahkan orang tua dia sudah menganggap saya sebagai anak sendiri dan begitu juga sebaliknya. Kami juga dapat bimbingan dari mereka.

Ternyata harapan seperti manusia, bisa mati kapan saja.

Hari-hari kami lalui bersama. Senang sedih kami rasakan berbarengan. Saking cintanya saya takut banget kehilangan dia. Saya jadi laki-laki pencemburu yang keterlaluan. Saya larang dia main atau komunikasi sama cowok. Saya larang dia ke luar rumah. Di saat itu dia tidak betah sama sikap saya yang terlalu egois dan mengengkang dirinya. Dia adalah sosok spesial yang saya utamakan dari orang tua saya. Saya rela melakukan apa aja asal dia bahagia.

Hubungan kami berakhir setelah jalan tiga bulan kurang lebih. Saya diputusin. Jujur, hidup saya hancur seketika. Sekolah saya berantakan. Hubungan saya dengan orang tua hancur. Saat itu saya memutuskan untuk keluar sekolah dan pergi dari rumah. Niat saya sudah bulat, samua kawan-kawan sudah tahu bahkan sebagian guru sudah tahu saya mau keluar dari sekolah.

Ketika bagi rapor di sekolah saya tidak datang. Hari itu saya berangkat ke Bengkulu untuk menghilangkan rasa sakit hati dan mencari kerja. Satu bulan berlalu tetapi sosoknya terus bersemayam dalam kepala saya. Jujur tiap malam saya tidak bisa menahan tangis. Satu bulan saya stres, hancur, goblok. Fragmen ringkas masa silam saat genggaman tangan kami membuat senja nan indah itu merasa iri, terus datang, terbayang, dan tak mau pergi. Benar kata Chairil, patah hati itu seperti terpanggang tinggal rangka.

Malam tahun baru kemarin saya berniat untuk pulang lihat orang tua karena setiap hari mereka menelepon menyuruh saya pulang. Saya kerja di Bengkulu selama tiga minggu. Akhirnya saya pulang ke rumah untuk lihat kedua orang tua. Mereka sebenarnya tidak tahu saya pulang hari itu. Ketika saya sampai rumah ibu saya lari mendatangi saya lalu memeluk sambil menangis. Momen itu meluluhkan hati saya.

Pelukan kedua datang dari bapak. Dia memeluk saya erat sekali. Saat itulah kali pertama saya melihat seorang bapak menangis untuk anaknya. Kembali merasakan dekapan dan kasih mereka, hati saya mulai terbuka. Malam itu kami berunding. Akhirnya saya kembali sekolah di tenera. Saya berusaha untuk melupakan dia tetapi tidak bisa. Pelajaran saya jadi tidak fokus, badan saya saja kayak cacing kepanasan karena tidak mikir makan lagi. Saya TIDAK TAHU APA MAU DIA. Saya perjuangkan tapi tetap tidak ada hasil. Dia selalu bikin sakit hati dalam kelas.

Ketika malam datang saya segera tidur agar tidak memikirkan dia tetapi malah muncul wajahnya yang sangat cantik di mimpi saya. Saat ini di sekolah bukan hanya dirinya yang benci sama saya, tetapi semua teman-teman benci karena keegoisan saya. Saya merasa dijauhi dan dibedakan dari yang lain. Tetapi di saat ini, detik ini saya hanya bisa berdoa jika dia jodoh saya, dia akan kembali.



Genre: Nonfiksi

Tema: Cinta