Pekerjaan Seolah Mendinginkan Hubungan Kami

Ahmad Janir

instagram.com/ana_oncina

Di umur 12 tahun saya bersekolah di di SMP 4 Mukomuko. Tahun pertama saya berjumpa dengan teman-teman baru, salah satunya bernama Agus Mandianto dan kebetulan saya satu kelas dengan dia. Dia orang sangat baik dan juga memiliki rasa empati yang tinggi. Saya sangat senang berteman dengan nya.

Hari demi hari kami lewati penuh canda tawa. Kami akrab lalu menjadi teman dekat bahkan janjian masuk SMA yang sama. Tahun 2010 kami sudah kelas 3 SMA. Kebetulan kami punya cita-cita sama: TNI saat itu. Di tengah persiapan Ujian Nasional (UN) kami tidak lupa membentuk tubuh kami agar bisa diterima menjadi tentara.

Bulan April kami lulus lalu sama-sama ikut tes militer. Semua persyaratan kami lengkapi bersama-sama, namun saat itu Agus ikut tes di Palembang sedangkan saya dari Bengkulu. Tahap demi tahap kami berdua lalui namun keberhasilan belum berpihak kepada saya karena kendala kesehatan. Saya punya polip dan amandel. Nasib baik Agus diterima. Saya sangat senang mendengar kabar sekaligus bersedih belum bisa meraih impian kami bersama. 

Tahun 2011 saya memutuskan kuliah dan karena kesibukan masing-masing kami sangat jarang memberi kabar terutama dia. Mungkin tugas militer sangat banyak tugas.  Lama-lama kami mulai terbiasa tidak memberi kabar. Kami juga jarang berkomunikasi bahkan dalam tahun ini hanya satu kali. Terkadang saya merasa sedih karena bagi saya dia adalah sahabat yang sangat berarti, sampai-sampai aku sering memimpikan Agus, Semoga dia baik-baik saja di sana dan dilindungi Allah selama perjalanan dinas militernya.



Genre: Nonfiksi

Tema: memori