Enjel
Sampah adalah teman sehari-hari. Di rumahku penuh sampah karena kami punya warung kecil. Aku buat kotak sampah di sana agar para pelanggan yang jajan tidak buang sampah di halaman rumahku.
Kenyataannya tidak seperti itu. Percuma sekali ada kotak sampah pemirsah, tidak ada yang tertib buang sampah ke dalamnya. Orang-orang itu tetap buang sampah jajan sembarangan. Kesal sekali rasanya, ingin marah sama mereka.
Namun aku harus sabar karena mereka semua adalah pelangganku. Sambil menggerutu kecil aku ambil sapu dan solar lalu mulai membersihkan halaman dari sampah yang mereka tinggalkan. Setelah terkumpul aku bakar sampai berkobar. Panas apinya seperti dadaku yang memendam kemarahan.
Genre: Nonfiksi
Tema: Sampah