Adinda Ayudhia
Tahun 2020 aku masih seperti biasanya. Anak pemalas yang suka menunda pekerjaan dan jarang mengumpulkan tugas. Tahun ini aku mau lebih baik, meninggalkan sifat dan sikap buruk. Keinginanku itu tidak datang mendadak seperti mimpi, ada dua momen di akhir tahun yang membuatku bertekad menjadi orang yang berbeda.
Aku mengunjungi nenek di Bengkulu kota saat liburan akhir tahun. Selama di sana aku diminta membantu bibi jualan di pantai. Biasanya aku bersantai saja di rumah, tapi di rumah nenek sebaliknya. Sejak pagi aku membersihkan ayam dagangan, memasaknya, memotongnya kecil-kecil terus dipanggang jadi sate. Saat di pantai aku melayani pembeli.
Aku capek sekali tapi jadi berpikir mencari uang itu sangat sulit, apalagi di pantai yang ramainya hanya akhir pekan. Aku tersadar bahwa harus rajin belajar agar tidak susah mencari pekerjaan yang menghasilkan banyak uang.
Momen kedua datang saat aku mengunjungi mbak sepupuku. Mbak Putri kuliah di Universitas Bengkulu mengambil jurusan Bahasa Indonesia. Aku kasihan sama dia karena setiap malam begadang mengerjakan tugas dari dosennya. Malam itu aku menginap, membantunya mengerjakan tugas merangkum menggunakan laptop Mbak Putri. Aku merasa kecapaian dan bingung saat merangkumnya. Aku pun berpikir kalau tidak bersiap sejak sekarang pasti aku akan kesulitan kuliah.
Dua momen itu membuatku sadar bahwa tidak boleh lagi menjadi anak pemalas. Hidup tidak bisa santai-santai terus, harus mempersiapkan diri menghadapi apa yang terjadi ke depannya. Aku pun bertekad tidak menjadi orang yang sama tahun ini.
Genre: Nonfiksi
Tema: Keluarga