Pilih Kuda Lumping Daripada Pacar

Muis Indrawan

Dok.Kemendikbud

Aku menjadi pengurus di salah satu kesenian Kuda Lumping di Desaku. Baru empat bulan umurnya. Masih banyak kekurangan, kami harus bekerjakeras membangkitkan kesenian ini. Berbekal gotong royong, kami bisa berkreasi menyiapkan bahkan membuat perlengkapan sendiri. Kami membuat Kuda Lumping, Ganongan, Barongan, dan alat musiknya secara mandiri.

Cukup hemat biaya karena kalau beli mahal sekali harganya, sampai puluh jutaan. Sekalian promosi barang, barangkali ada yang minat membeli Barongan atau Gendang kuda kepang, kami siap menerima pesanan hehehe..

Senang sekali bergabung di sana karena bisa menghibur dengan bakat bakat yang Aku punya. Kami mendapat kepercayaan menghibur masyarakat dari Khitanan, pernikahan, sampai menyambut para pejabat. Aku rela meninggalkan kegiatan atau acara pribadi saat dapat undangan main. Mendenger ajakan, “Is, besok Kita Akan Tampil”, mau diajak cewek jalan pun tidak akan Aku turuti, bukan berarti aku jahat ya tapi inilah jiwa seniku. Kalau sudah jadwalnya main enggak bisa diganggu.

Dari seni Aku mendapat saudara dan teman banyak karena seni tidak memandang asal-usul pelakunya. Kuda Lumping tidak hanya milik Jawa. Seni terbuka untuk siapa saja. Hal itu membuat kami bisa mengenal, berkumpul, lalu bersama-sama melestarikan seni dari beberapa penjuru desa bahkan kecamatan.

Pengalamanku yang sangat menyenangkan yaitu diberi kepercayaan untuk menyambut Menteri Perhubungan dan Bupati Bengkulu Utara dalam acara Penyerahan serta Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Desa Suka Baru Kecamatan Marga Sakti Sebelat pada tanggal 6 Juli 2018 lalu.

Jangan pernah malu untuk melestarikan kesenian negara Indonesia. Kalau bukan kita yang mengawali untuk melestarikan mau siapa lagi. Jangan tunggu kesenian Indonesia dicaplok negara lain baru kalian anak muda baru berteriak. Dari sekarang ayo lakukan.

Muis Indrawan
Guru SD Tenera



Genre:

Tema: