Rajin Menabung Endingnya Buntung

Ekawati Siregar

Dok Wikihow

Pada dasarnya orang menabung ingin untung. Setidaknya kalau ada keperluan kita punya dana cadangan yang bisa digunakan. Tetapi dalam menabung harus berhati-hati memilih bank atau lembaga tempat kita menitipkan uang.

Peristiwa itu terjadi sekitar enam tahun lalu. Berawal dari kedatangaan tamu dari sebuah koperasi simpan pinjam yang menawarkan berbagai kemudahan untuk nasabah. Kalau mau menabung atau pinjam uang kita tidak perlu repot datang ke koperasi karena ada petugas yang akan membawakan uang dari rumah kita.

Oh sungguh menyenangkan pikirku saat itu. Aku tetap bisa kerja sesuai waktu. Sedikit sisa uang belanja bisa aku sisihkan tanpa harus repot antri dan kena biaya transfer. Saat itu aku sudah punya rencana uang yang aku tabung nantinya akan untuk membeli motor anak yang akan masuk ke perguruan tinggi. Aku tidak menceritakan semuanya kepada suamiku karena ingin memberi kejutan. Pasti suamiku akan bangga dan memuji aku karena punya istri yang pandai mengatur uang.

Satu tahun, berlalu aku makin bersemangat menabung dengan menambah saldo setiap bulannya 3 kali lipat. Di tahun ketiga aku mendengar isu bahwa koperasi simpan pinjam itu mulai terkena masalah. Karyawan yang bekerja sudah enam bulan tidak digaji. Ada kabar burung bahwa bos pemilik koperasi simpan pinjam itu menguras dana nasabah untuk berfoya-foya dengan istri keduanya.

Mendengar kabar burung itu aku panik karena tabungan dari hasil menghemat uang belanja raib ditelan bumi. Akhirnya aku menceritakan niat dan peristiwa itu ke suami. Dia menghela napas panjang usai mendengar ceritaku kemudian bilang agar aku tidak perlu menyesalinya dan lain kali terbuka. Oh maafkan aku suamiku jangan marah ya, maksudku ingin buat kejutan tetapi ending-nya malah sebaliknya.



Genre: Nonfiksi

Tema: Keluarga