Rindu Pada Hal-Hal yang Aku Benci

Aprilia

Istimewa

Sekolah memang sudah dimulai. Tapi banyak momen yang hilang. Dibanding tahun sebelumnya, sekolah hari ini sesepi kuburan. Suasana sepi itu membuatku merindukan banyak hal yang aku benci. Aku tiba-tiba merindukan berjemur di bawah terik matahari sambil push-up saat pelajaran olahraga. Kangen suara peluit Pak Wiwin yang menginterupsi candaan kami, tanda saatnya baris lalu keliling lapangan.

Upacara membosankan juga tidak ada lagi. Tiba-tiba muncul rasa rindu juga melihat semua murid lengkap dengan atribut sekolah berbaris di lapangan, hormat, dan bernyanyi saat bendera merah putih dikibarkan. Ternyata ada yang kurang tiap Senin tanpa mendengar amanat guru di atas mimbar yang memakan waktu cukup lama, di mana ujung kata mereka adalah nikmat yang tak terdustakan.

Corona membuatku rindu pada momen-momen itu. Corona yang membuat semua orang harus jaga jarak membuatku kesepian ketika datang sampai pulang sekolah. Tidak ada lagi sedak anak-anak yang sengaja aku ganggu ketika makan lalu tawa riang di kantin Bude. Rindu sekali dengan ramainya sekolah seperti tahun lalu. Semoga setelah Corona hilang, suasana bisa kembali seperti dulu, tidak dengan istilah baru seperti sekarang: New Normal.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sekolah