Saya Sebagai Orang Baik Tidak Sanggup Memukul Padi

Aurora

Dok https://i.pinimg.com/originals/f5/1a/ce/f51ace56927b5d191d217e03b96ef935.jpg

Pada suatu hari saya dan keluarga pergi ke rumah uti di Pulau Jawa. Kami naik pesawat terbang sehingga perjalanan terasa cepat sekali. Kalau naik bus pasti butuh waktu berhari-hari baru sampai Jawa.

Uti terkejut lalu memeluk kami ketika wajah kami muncul dari balik pintu rumahnya. Dia sangat senang karena kami sudah lama tidak berkunjung ke sana. Setelah ngobrol riang gembira sampai tengah malam, saya pamit untuk tidur duluan karena sudah ngantuk sekali.

Saya bangun pagi-pagi sekali. Kata uti pagi hari di kampung sangat enak. Udaranya bersih karena dekat gunung dan saya benar-benar menyukainya. Saya sarapan sambil menahan dingin. Setelah itu saya dan papa menuju ke sawah uti untuk mengambil padi yang sudah dipanen.

Kami sangat senang membantu uti. Padi sebanyak itu kami bawa ke tempat pemisahan. Di sana banyak orang yang memukuli padi yang sudah dipanen menggunakan papan. Saya teringat nasihat uti, “baik-baiklah di dusun ini” katanya sebelum berangkat mengambil padi. Saya sebagai orang yang baik berinisiatif ikut membantu memukul padi menggunakan papan.

Namun ternyata memukul padi yang sudah dipanen itu cukup sulit. Tidak segampang yang saya duga. Karena sangat sulit saya berhenti melakukannya lalu pulang ke rumah bersama papa. Ah, pengalaman yang sangat menyenangkan.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sosial