Tiada Tahu Kapan Hidup Berakhir dan Diakhiri

Melda Pangaribuan

Dunia saat ini dihebohkan penularan virus yang gesit bak peluru rudal.Siapa pencipta dan dari mana asalnya masih teka teki. Sangat membingungkan. Tapi sejatinya semua terjadi atas izin Tuhan, kita ciptaan-Nya harus bersabar sekaligus bersyukur. Tapi apa masih sanggup? Semua kembali ke pribadi masing-masing.

Dok.Forbes (Kristina Killgrove)
Dok.Forbes (Kristina Killgrove)

Sudah dilarang untuk tidak pergi-pergi dari rumah. Mengunci diri di rumah itu lebih baik. Tapi gerik-gerik para pencari rezeki di luar sana apa bisa kita hentikan? Pemerintah aja dicuekin, apalagi larangan tetangga yang serupa kicauan burung di telinganya. Aneh memang tapi itulah manusia, pendapatnya bervarisi sementara kehendak tidak bisa dipaksakan.

Macam Si Anu, ngotot tidak mau mengikuti prosedur. Mentang-mentang pegang jabatan tinggi di sebuah kantor pemerintahan, bentak-bentak petugas kesehatan seolah tidak takut dan gentar. Telontar dari bibir birunya bahwa tidak takut sama Si Corona. Dikiranya Corona itu apa, perempuan cantik atau seorang bidadari khayangan?

Sadar dong Pak. Virus mematikan kok tidak ditakuti. Memang benar Pak kita itu takutnya sama Tuhan. Tapi bukan berarti ajakan pemerintah tidak patuhi. Anda salah besar Pak. Kita dikasih otak sama Tuhan untuk berpikir, mana yang baik mana yang tidak. Menyesal saya lihat wajah Anda itu Pak, sok kuat, sok kebal, sok anticorona. Awas, penyesalan selalu datang di akhir kehidupan.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19