Tradisi Malam Tahun Baru di Keluargaku

Juni Anita Purba

Dok.Shutterstock

Keluargaku punya tradisi yang sudah turun temurun dilakukan. Tradisi ini sangat dinanti anggota keluarga yang selalu berkumpul bersama. Kebetulan momen tahun baru kan hanya selisih satu minggu setelah momen Natal.

Sejak tanggal 31 Desember kami sudah melakukan perjalanan dari Kota Bengkulu ke Kota Curup. Begitu juga dengan keluarga saya yang merantau. Ada yang dari Medan, Pekanbaru, dan ada juga dari Bengkulu Utara. Mereka meninggalkan kesibukan masing-masing demi kumpul keluarga dan melakukan tradisi itu. Semuanya berkumpul hari itu dan melepas kangen satu sama lain. Biasanya kami membuat kue setelah perayaan Natal untuk dihidangkan menyambut malam tahun baru.

Sepulang ibadah malam tahun baru kami melakukan tradisi yang disebut ibadah keluarga. Setiap anggota keluarga dari yang tertua sampai paling muda memberi sepatah kata yang merupakan ungkapan hati. Perasaan yang telah dilalui setahun lalu bahkan kesalahan yang pernah dilakukan diungkapkan ke hadapan keluarga. Bahkan ada tangis-tangisnya lho, karena tiap anggota keluarga mengungkapkannya dengan jujur. Ada harapan juga yang diceritakan anggota keluarga.

Begitu juga dengan anak-anak. Mereka meminta maaf pada orang tuanya atas kesalahan yang pernah dilakukan. Setelah itu setiap anggota keluarga berjabat tangan. Tradisi inilah yang dinanti setiap anggota keluarga selain bisa temu kangen karena lama tidak bertemu. Tradisi ditutup dengan bakar-bakaran, mulai dari bakar jagung, ikan, ayam, pokoknya seru banget.

Juni Anita P
Guru di Tenera Bengkulu Utara



Genre:

Tema: