Jumarni
Saya pernah membuat kekonyolan besar di depan teman-teman. Sampai sekarang saya masih malu dengan kekonyolan itu. Tapi kekonyolan itu bakal tambah seru kalau diceritakan, hehehehe
Kekonyolan itu terjadi malam hari. Saat itu saya main bersama tiga teman saya ke sebuah tempat yang rama sekali. Agar tidak terpisah saya usul teman-teman jalan mengikuti saya sambil bergandengan dari depan. Saya jadi pemimpinnya. Seperti pemimpin geng, saya memimpin mereka dengan percaya diri, jalan ke depan tanpa tengok kanan, kiri, bahkan ke belakang.
Tanpa saya sadari ternyata saya menggandeng tangan orang lain yang tidak saya kenal dengan mengajak pergi ke tempat orang jualan sate. Pas saya menghadap belakang, eh ternyata yang saya gandeng mamak-mamak. Tiga teman saya tertawa besar di belakang mamak-mamak yang akhirnya ikut tertawa itu. Saya lalu minta maaf pada mamak-mamak yang saya gandeng itu lalu pergi secepat kilat dari hadapannya.
Saya pulang ke rumah ditemani ejekan teman-teman plus tawa riang mereka karena melihat kekonyolan saya. Ketika sampai rumah, mereka menceritakan kejadian itu sama keluarga saya. Tambah malu lah saya tapi di sisi lain cukup enjoy juga karena dari kejadian itu saya bisa ambil pelajaran agar bisa lebih teliti lagi melihat keadaan.
Genre: Nonfiksi
Tema: memori