Elizabeth
Slur…slur…badai hujan datang. Aku tertarik dengan badai itu lalu keluar rumah main hujan. Tiba-tiba..”Diarr” petir menyambar lalu membawaku masuk ke dunia lain. Saat sadarkan diri aku tidak tahu berada di mana. Sekelilingku terasa asing sekali. Tubuhku juga terasa aneh. Saat aku mengucapkan “woooh” tanganku mengeluarkan sinar lalu tubuhku dikelilingi api.
Ternyata oh ternyata aku mendapatkan kekuatan panas. Panasnya melebihi otak saat mengerjakan soal Matematika. Kekuatan itu juga sepanas planet Merkurius yang dekat dengan matahari. Nah, aku pun menghilangkan Covid-19 dengan cara melemparkan mereka ke Merkurius biar terbakar di sana. Biar mereka tidak mengganggu orang yang suka berteman dan berdekatan lagi.
Aku lempar mereka berkali-kali ke Merkurius biar virus tidak mengganggu orang yang sudah berhubungan sekian lama tapi tidak boleh menikah. Aku bakar mereka untuk orang-orang yang enggak bisa merayakan lebaran dengan romantis. Aku melakukannya bukan hanya untuk orang-orang tapi demi keluargaku juga sih.
Saat virus sudah terbakar di sana tempat pertama yang akan aku kunjungi yaitu kelas V B SD Tenera. Aku rindu sekali belajar, senam, dan bermain bersama mereka. Terus aku mau ke Guest House ikut sekolah minggu. Lalu aku juga sudah rindu makan malam di Adem Ayem Air Muring. Setelah itu aku mengunjungi rumah tante di Bengkulu. Aku mau belajar menyanyi di sana lalu main ke pantai.
Genre: Fiksi
Tema: Covid19