Lebaran di Rumah Mantan

Sartini

Dok.Local Love

Lebaran di mertua itu biasa. Lebaran di rumah mantan, itu baru luar biasa. Ada cemas, gentar, malu, dan senarai pikiran aneh yang akan menghampiri. Mereka datang sejak kamu sadar bahwa bertamu ke tetangga ketika Lebaran adalah ritual sakral yang wajib dilakukan. Semacam adat istiadat yang pamali bila dilanggar. Dan senarai keanehan itu aku rasakan saat Lebaran kemarin.

Sejak awal Ramadan, aku merasakan kegalauan besar. Keluarga mantan kini menjadi tetanggaku. Kegalauan itu melebihi tetek bengek yang harus disiapkan untuk Lebaran meski sedang tak punya uang. Galau itu bukan masalah angpao yang harus disiapkan untuk keponakan atau belanja kue agar toplesku terlihat gemuk.

Ini soal bagaimana mempersiapkan mental saat harus bertamu ke rumah mantan. Tentang keberanian yang harus aku pupuk sebelum hari itu datang. Sebenarnya aku tidak suka, tapi ya harus dilakukan karena kami bertetangga. Saat di sana, aku berusaha biasa saja. Eh tidak, aku memanis-maniskan wajah di depan mereka. Mempermanis senyum itu sangat sulit lho, butuh mental baja untuk melakukan itu semua.



Genre: Nonfiksi

Tema: Memori