Jangan Ambil Gajah Kami

Yulfitri Yana

Taman Wisata Alam Seblat Bengkulu Utara (Foto: Sofian Raflesia)
Taman Wisata Alam Seblat Bengkulu Utara (Foto: Sofian Raflesia)

Gajah hewan yang mulai langka di Indonesia. Tapi kalau mau lihat gajah banyak dan jinak datanglah ke desaku di Putri Hijau Pasar Sebelat. Gajah-gajah itu ada di Pusat Pelatihan Gajah (PLG).

Di sana ada terdapat sungai yang indah. Hutannya juga hijau. Di sanalah para gajah kami yang lucu dan menggemaskan itu tinggal. Saya ketagihan bermain sama gajah, naik ke punggungnya lalu menyeberang Sungai Pasar Sebelat.

Tapi saya dengar satu ekor gajah kami tewas karena terjerat. Kami sedih sekali mendengar kabar ini. Lebih sedih lagi pas dengar sungai kami yang indah itu akan dijadikan penambangan batu bara. Terus gajah kami akan dipindah ke Cina. Kalau sungai jadi penambangan batu bara maka teman-teman kami dalam hutan akan terancam. Tanaman tidak akan sehijau kemarin. Gajah kami juga makin langka.

Kenapa alam kami harus dihancurkan. Terus kenapa gajah kami mau dialihkan ke Cina. Itu kan gajah kami, kami yang merawat mereka sejak kecil dan mengaguminya. Kenapa harus dipindah?. Tidak cukup kah kalian lihat sengasaranya gajah kami ketika mereka diburu sama orang tidak bertanggung jawab. Satu mati karena terjerat. Jangan tambah penderitaan gajah kami, biarkan mereka berkembang biak di hutan itu. Kami sayang mereka dan tidak setuju sama pengalihan gajah kami ke negara lain.

Gajah Jinak kami berjumlah 12 ekor. Sedangkan yang liar ada 80 ekor. Jika gajah dijaga dan dilestarikan mereka akan terus bertambah jumlahnya. Sebaliknya, jika penambangan batu bara jadi dilakukan maka satu persatu akan habis. Bebaskan Sungai dan Gajah Sebelat. Keduanya milik kami!

Yulfitri Yana
SMP Tenera



Genre:

Tema: