Pembeli Gorengan yang Enggak Punya Perasaan

Sari Nainggolan

Dok.hellosehat

Minggu lalu SMA Tenera bikin Turnamen Futsal se-Bengkulu Utara. Banyak banget sekolah lain yang datang ke SMA Tenera. Aku kebagian jadi panitia P3K dan jaga jualan OSIS Sma Tenera. Kami jual gorengan yang panas-panas bikin semangat sembara para pemain terjaga. Lumayan bisa sambil cuci mata juga. Setelah upacara pembukaan turnamen dimulai. Seru sekali tiap pertandingannya. Syukurlah tidak ada yang cedera hingga tugas gandaku tidak seberat yang dibayangkan.

Makin siang pertadingan memanas. Ada dua sekolah yang bertanding mau berkelahi setelah pertandingan. Para pemain dua tim itu ejek-ejekan lalu mata mereka melotot semua. Aku jadi takut melihat wajah mereka. Lebih seram dari wajah guru-guru yang sedang marah. Untunglah satpam di sekolah kami sigap mengamankan para pemain dari dua tim sekolah itu sebelum baku hantam.

Saat istirahat jualan Osis laku banget. Banyak yang jajan termasuk gorengan hot yang kami buat. Tapi ada kejadian mengesalkan. Ada pelajar dari sekolah lain yang beli gorengan 30 buah. Ya sudah kami bikinkan 30 buah, eh enggak tahunya dia makan empat gorengan yang ada di meja. Jadi kami harus memberikannya 26 gorengan lagi kan, pas mau dibungkusin eh ternyata dia makan lagi satu gorengan di meja. Pusing sekali melayaninya.

Rugi lima biji gorengan hangat jadinya dan akhirnya kami makan sendiri. Benar-benar mengesalkan, enggak punya perasaan sama aku dan teman-teman yang sudah keringatan menggoreng pesanannya.

Lebih kecewa lagi karena SMA Tenera enggak juara meski mengirim tiga tim. Juarannya dari Man Ipuh lalu peringkat duanya SMKN 40, dan peringkat tiga enggak tahu dari mana pokoknya mereka pake jersey warna pink. Kenapa aku bisa enggak tahu? ya karena pas mereka main sedang melayani pembeli yang mengesalkan itu. Uh, pusing pala berbi!

Sari Nainggolan
SMA Tenera



Genre:

Tema: