Es Cincau: Takjil yang Disediakan Alam

Juni Anita Purba

Daun cincau perdu size jumbo (Dok.@curcumamentari)

Cerita Ramadan (Cerdan) kali ini bermula dari kebiasaan kami memburu takjil ke para pedagang makanan. Kegilaan kami memburu takjil melebihi teman-teman yang sedang menjalankan ibadah puasa. Enggak pernah absen hehehe Perburuan dimulai dari hari pertama sampai sembilan Ramadan. Kami selalu memburu es cendol cincau. Sangat menyegarkan deh.

Sebagai manajer keuangan rumah tangga saya mulai melakukan perhitungan. Entah kenapa saya berpikir kalau terus-terusan berburu takjil bisa jebol juga keuangan rumah tangga apalagi dengan jumlah anggota keluarga yang tidak sedikit. Saya mulai menghitung pengeluaran membeli takjil cincau untuk 30 hari. Saya beli es cincau dengan harga Rp5 ribu sebanyak 6 gelas dari hari pertama sampai sembilan Ramadan. Saya mulai mengalikan tiap item dengan cara:

6 (banyaknya gelas) x 5.000 (harga satu gelas cincau) x 9 (banyak hari).

Hasilnya cukup WOW ternyata. Saya menghabiskan Rp270 ribu selama sembilan hari berburu takjil. Saya mulai berpikir jangan sampai nih besar pasak daripada tiang, besar pengeluaran daripada pendapatan. Saya pun mulai mencari solusi bagaimana caranya masih bisa merasakan takjil es cincau setiap harinya tanpa harus menguras isi dompet. Bayangkan saja kalau beli selama 30 hari, saya harus merogoh uang sebesar Rp900 ribu.

Nah, saya berpikir kenapa tidak mengolah sendiri es cincau menyegarkan itu. Apalagi saya lihat di sekitar Indonesia bagian Agricinal banyak sekali tumbuhan cincau. Tumbuhan yang bisa mengeluarkan gel ini gampang sekali didapat. Tak perlu waktu lama buat saya mengumpulkan 50 lembar daun cincau kemudian mengolahnya. Bahan pendukungnya hanya air 350 ml dan kelapa.

Daun yang telah terkumpul saya kasih sedikit air lalu remas-remas. Setelah itu saya kasih air sedikit lagi kemudian meremasnya lagi. Lakukan sampai air habis, saring lalu diamkan di kulkas selama 15-25 menit. Kelapa juga ada di depan rumah. Setelah lengkap bahan-bahannya cincau siap dihidangkan dengan tambahan santan atau gula. Suka-suka sesuai selera.

Senang sekali rasanya. Tanpa mengeluarkan uang banyak, kami sekeluarga masih bisa minum es cincau higienis dan tanpa pengawet sepuasnya. Terus bisa menambah harmonis suasana keluarga sambil berbagi cara pengolahannya dengan anak. Indah sekali desa kami banyak sumber daya alamnya.

Juni Anita Purba
Guru SMA Tenera



Genre:

Tema: