Kesempatan Emas Menyiksa Pak Teguh

Anggi Saputra

Istimewa

Perayaan 17 Agustus sudah berlalu tetapi keseruannya masih terasa. Ada benyak kegiatan yang sudah kami lalui untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ini. Berbagai macam lomba kami geber, dari lomba antarjenjang, lomba umum seluruh karyawan PT Agricinal sampai ke bermain drama.

Di sekolah Tenera banyak aktor berbakat yang tidak kalah sama Reza Rahardian. Di perayaan 17 Agustus tahun lalu saya menjadi salah satu aktornya. Saya memerankan pahlawan yang disiksa penjajah. Saya tidak suka dengan peran ini karena bakal disiksa Pak Wiwin yang memerankan penjajah. Dalam adegan, saya disiksa habis-habisan sama Pak Wiwin.

“Bam!” tendangan kungfu Pak Wiwin menghantam pinggang saya. Hati kecil saya berkata ini drama apa dendam pribadi ya? Tunggu pembalasan saya? hehehe….

Nah, tahun 2019 ini ketika Sang Sutradara Bu Rita membagikan naskah dan peran drama ternyata saya kebagian menjadi penjajah yang bertugas menyiksa pahlawan. Sementara peran pahlawan jatuh ke Pak Teguh. Hahaha akhirnya dendam saya tahun lalu bisa terbalaskan. Tuhan sangat adil. Ketika drama berlangsung Pak Teguh saya siksa habis-habisan di lapangan upacara.

“Bam!” sepatu saya mendarat di pantatnya. Beliau terus saya siksa tapi ini cuman akting saja, bukan dendam pribadi ya. Coba yang jadi pahlawanya Pak Wiwin kan bisa merasaka juga apa yang saya rasakan tahun lalu hehehe

Anggi Saputra
Guru SD Tener
a



Genre:

Tema: