Julid di Tengah Covid-19

Ririn Mustika

Sekarang ini semua orang sedang membicarakan Covid-19, virus yang tidak terlihat tapi mematikan. Ngeri sekali ya, sampai–sampai semua kegiatan yang bersifat ramai, perkumpulan, sekolah wajib libur karena virus ini sangat menular. Kita tidak boleh bersentuhan, menjaga jarak, jaga imun, rajin-rajin cuci tangan, dan daya tahan tubuh juga harus tetep fit tentunya.

ThinkstockPhotos.com Image Number: 475710000

Meski keadaan sedikit menakutkan, saya tetap melakukan aktivitas seperti biasanya, tetap bekerja. Secara pribadi saya sangat takut, takut sekali apalagi daerah yang kami tinggali saat ini juga sudah zona merah, artinya sudah ada yang terkena wabah. Tapi saya tidak boleh takut terlalu berlebihan.

Banyak kegiatan dan cerita di tempat kerjaku. Ada yang julid banget sama orang karena virus ini, salah satunya Melda teman kerjaku. Dia itu setiap hari selalu membicarakan Corona, apa-apa selalu saja dikait-kaitkan hahaha. Bahkan tetangga yang sering belanja online di-julid sama Melda.

“Waduh … si Feby itu beli ikan teri saja online, apa gak takut dia, kan ikan itu sudah dipegang-pegang sama orang, terus dikirim ke sini,” kata Melda ketus.

Bukan hanya Feby yang dia ceritakan, berita-berita terkini selalu Melda perbarui. Tiap informasi yang berhubungan sama virus, dia share ke grup WhatsApp. Dia juga suka cerita horor tentang virus, gayanya itu membuat kami semakin terhibur saat bekerja. Terlepas dari cerita Melda, kami dapat pengalaman baru di tengah virus yang sudah ditetapkan sebagai pandemi ini, salah satunya memberikan tugas ke siswa yang sedang belajar di rumah lalu mengontrol proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Di sistem belajar online ini guru harus lebih kreatif dalam memberikan materi dan tugas-tugas untuk siswa kita. Salah satunya membuat poster Virus Corona, tujuannya mengenalkan dan memberikan imbauan tentang virus ini. Ada juga kelas kecil dan besar. Di kelas kecil membuat cerita sederhana Covid-19. Untuk kelas besar mata pelajaran matematika dapat dikaitkan dengan materi bilangan bulat dengan soal-soal yang sederhana, bahkan materi penalaran juga bisa asal dibuat se-kreatif mungkin.

Misalnya agar kita dapat terhindar dari Covid-19, kita harus sering-sering mecuci tangan. Ani mencuci tangan 9 kali dalam sehari, Beni mencuci 12 kali dalam sehari, dan Cheli 16 kali dalam sehari. Kapan Ani, Beni, dan Cheli akan cuci tangan bersama-sama? Sederhana dan butuh pemikiran namanya juga soal penalaran ya, tinggal kita buat semenarik mungkin bisa juga dalam bentuk gambar.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19